Rabu 28 Oct 2020 12:18 WIB

Tiket Kereta Hampir Ludes, Ribuan Orang Tinggalkan Jakarta

Penjualan tiket kereta dari Jakarta untuk keberangkatan Rabu hari ini hampir ludes

Rep: Febryan A/ Red: Nur Aini
Calon penumpang mencetak tiket secara mandiri di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (3/9). PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta menambah perjalanan hingga 41 kereta api (KA) pada September 2020. Penambahan perjalanan KA tersebut guna memenuhi kebutuhan para pengguna kereta api.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Calon penumpang mencetak tiket secara mandiri di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (3/9). PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta menambah perjalanan hingga 41 kereta api (KA) pada September 2020. Penambahan perjalanan KA tersebut guna memenuhi kebutuhan para pengguna kereta api.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasuki libur panjang akhir Oktober, jumlah penumpang kereta api yang bertolak dari Jakarta menuju luar kota terus melonjak. Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan, hari ini, Rabu (28/10), tercatat 9.696 bertolak dari Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Jakarta Kota.

Tiket yang disediakan untuk keberangkatan hari ini pun hampir ludes. Sebab, hari ini hanya disediakan 9.748 tiket. Artinya, hanya tersisa 52 tiket lagi. "Angka ini (pembelian tiket) masih akan bertambah mengingat penjualan tiket dilakukan secara online dan go show sebelum 3 jam keberangkatan KA," kata Eva dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga

Sedangkan kemarin, Selasa (27/10) penumpang kereta api tujuan luar kota tercatat sebanyak 9.374 orang. Adapun tiket yang disediakan sebanyak 10.816. 

Kendati tiket kereta api kali laku keras, PT KAI tetap membatasi jumlah penumpang tiap kereta hanya 70 persen dari kapasitas maksimal. Tujuannya untuk memastikan penumpang menjaga jarak fisik sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama dalam perjalanan. Sebelum berangkat, penumpang juga diminta membawa hasil tes rapid non-reaktif ataupun PCR negatif.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengimbau warganya untuk tetap di rumah saja pada saat libur panjang akhir Oktober 2020. Imbauan itu dilakukan untuk meredam penularan Covid-19 di DKI Jakarta yang masih tinggi. Apalagi kerap ada lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang.

Pemerintah pusat memutuskan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW. Walhasil, akan ada libur panjang selama lima hari, yakni sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement