Sabtu 31 Oct 2020 07:02 WIB

Polda Minta Pesepeda Waspada karena Begal Marak di Jakarta

Polisi terima lima laporan kasus pembegalan pesepeda, dan ada juga yang belum lapor.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Pesepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Polda Metro Jaya mengimbau pesepeda untuk tidak sendirian demi mencegah kasus pembegalan.
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA
Pesepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Polda Metro Jaya mengimbau pesepeda untuk tidak sendirian demi mencegah kasus pembegalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya hingga kini masih belum berhasil mendeteksi keberadaan pelaku pembegalan terhadap pesepeda. Dalam pekan ini, terjadi dua kasus pembegalan terhadap pesepeda.

Korban pertama menimpa perwira Marinir Kolonel Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat, di dekat Monumen Nasional (Monas) atau depan Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (26/10) pagi WIB. Korban kedua, yaitu Hendra Gunawan (41 tahun) yang dibegal di Jalan Puri Indah Raya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat pada Selasa (27/10) pagi WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengakui, polisi masih belum bisa mendeteksi keberadan pelaku pembegalan yang mengincar pesepeda. "Pelaku masih buron, belum ditangkap. Tim di lapangan masih terus melakukan pengejaran," ujar Yusri saat dihubungi Republika, Jumat (30/10).

Untuk sementara, Yusri mengingatkan para pesepeda untuk tetap waspada saat menjalani aktivitas olahraga. Pihaknya mewanti-wanti agar pesepeda tidak bersepeda di tempat yang jauh dari keramaian. Kemudian, pesepeda juga diingatkan untuk tidak memancing pelaku begal beraksi. Seperti dengan bermain ponsel maupun bersepeda sendirian dengan membawa tas.

"Kalau bisa berkelompok, ini salah satu upaya untuk menghilangkan N+K (niat plus kesempatan). Bagi para pelaku niatnya ada tapi kesempatan karena banyak orang di situ, bersepedanya rame-rame, gak mungkin (terjadi pembegalan)," kata Yusri mengimbau.

Meski begitu, menurut dia, polisi saat ini sedang memeriksa bukti CCTV yang merekam aktivitas pelaku tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Untuk kasus pembegalan di sekitar Monas, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi. Yusri mengungkapkan, terlihat ada empat pelaku yang berboncengan dua motor yang sepertinya mengincar korban perwira Marinir.

Sayangnya, plat nomor kendaraan yang digunakan para pelaku tidak terekam kamera. "Saksi-saksi sudah kita periksa. Tunggu saja, pelaku masih kita kejar," ucap Yusri.

Sebelumnya, Yusri mengungkapkan, kepolisian menerima setidaknya lima kasus secara resmi pembegalan yang dialami pesepeda. Meski demikian, diperkirakan masih ada korban yang tidak melapor kepada pihak berwajib. Salah satu korban yang tidak melapor adalah aktor Anjasmara.

Dia menjadi sasaran pelaku begal yang berusaha merebut ponselnya, namun gagal kala bersepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan pada Senin (19/10). "Yang melapor Oktober saja ada sekitar lima kasus, ini kita dalami dan ada satu kasus yang pelakunya ditangkap, ada yang pengakuannya tujuh kali sudah beraksi begal sepeda," kata Yusri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement