Senin 02 Nov 2020 12:15 WIB

One Health, Satu Langkah Tangani Covid-19 

Saat ini implementasi konsep one health meluas secara global. 

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Jurnalis mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 gratis. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Jurnalis mengikuti tes usap (swab test) COVID-19 gratis. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKHUB) sukses menyelenggarakan seminar internasional bertajuk 3rd International Conference on One Health (ICOH). Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini mengusung tema besar "Veterinary Science Innovations for Ecosystem Health and Resilience”. 

Ketua Pelaksana Widi Nugroho menyatakan, pemilihan tema seminar didasarkan pandemi Covid-19. Situasi ini berdampak pada kehidupan makhluk hidup sehingga menjadikan seluruh sektor saling bahu membahu untuk menangani pandemi ini. 

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan konsep One Health," katanya.

Konsep One Health merupakan sebuah upaya yang dikembangkan interdisiplin ilmu berwawasan lokal, nasional dan internasional. Tujuannya, untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal terhadap manusia, hewan dan lingkungan. 

Saat ini implementasi konsep one health meluas hingga keberlanjutan kesehatan dan ketahanan ekosistem secara global. Oleh sebab itu, penguatan jejaring, integrasi dan kolaborasi interdisiplin dalam bidang inovasi riset terutama antara dokter hewan, dokter, kesehatan masyarakat dan lingkungan sangat dibutuhkan. 

Langkah ini ditunjukkan untuk menjawab isu penting terkait pandemi global, kesehatan ekosistem, ketahanan ekosistem dan inovasi. "Terutama dalam bidang manajemen, diagnosa dan terapi untuk tercapainya satu kesehatan," ujarnya melalui pesan resmi yang diterima Republika, Senin (2/11).

Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Indonesia, Profesor Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyinggung mengenai implementasi praktik one health oleh satgas COVID-19 nasional. Hal yang telah diterapkan antara lain mewujudkan satu sistem data dam membangun ketahanan kesehatan masyarakat melalui pemantauan perubahan perilaku. Lalu menghubungkan bangsa dengan komunitas nasional dan internasional melalui penguatan komunikasi publik.

Menurut Wiku, pemahaman ilmu kedokteran hewan mengenai Covid-19 pada binatang menjadi poin penting. Pasalnya, hal ini bisa mendorong semangat berkontribusi dalam pengendalian pandemi yang kini terjadi pada manusia.

Kontribusi ini dapat dilakukan seperti mengembangkan vaksin dan obat antivirus yang efektif untuk manusia. Lalu menyediakan laboratorium veteriner yang sudah mendukung pengendalian Covid-19.

"Praktik-praktik ini merupakan pendekatan one health yang akan meningkatkan pengujian, penelusuran, dan perawatan yang diperlukan dalam pengendalian Covid-19," ucapnya.

Di sisi lain, pembicara dari International Livestock Research Institute (ILRI) Vietnam, Fred Unger lebih menitikberatkan pada sistem keamanan pangan. Hal imi terutama tentang pangan asal hewan. Menurut dia, keamanan pangan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang muncul di seluruh dunia.

Di pemaparannya, Unger menjelaskan mengenai bahaya kontaminasi kimia dan mikrobiologis pada pangan. Lalu tentang bahaya adanya potensi pandemi Covid-19 yang dikaitkan dengan pasar tradisional.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement