REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Lubang hitam, wilayah di luar angkasa di mana gravitasi begitu kuat adalah salah satu topik yang selalu diperbinangkan. Separuh dari Hadiah Nobel Fisika 2020 dianugerahkan kepada Roger Penrose atas karya matematika yang menunjukkan bahwa lubang hitam adalah konsekuensi tak terhindarkan dari teori gravitasi Einstein.
Peraih hadiah nobel lainnya, Andrea Ghez dan Reinhard Genzel berkontribsi menunjukkan bahwa lubang hitam besar berada di pusat galaksi kita.
Lubang hitam menakutkan karena tiga alasan. Jika Anda jatuh ke dalam lubang hitam yang tersisa saat bintang mati, Anda akan tercabik-cabik. Selain itu, lubang hitam masif yang terlihat di pusat semua galaksi memiliki 'selera makan' yang tak pernah terpuaskan. Lubang hitam adalah tempat di mana hukum fisika dilenyapkan.
Lubang hitam supermasif yang mengintai di pusat galaksi dalam sebagian besar waktu mereka tidak aktif. Tetapi ketika mereka aktif dan memakan bintang dan gas, wilayah yang dekat dengan lubang hitam dapat mengungguli seluruh galaksi yang menampungnya. Galaksi tempat lubang hitam aktif disebut quasar.
Masih banyak misteri yang harus dipecahkan. Berikut tiga alasan mengapa lubang hitam menakutkan, dilansir di The Weather Network, Senin (2/11):
Kematian karena lubang hitam
Lubang hitam diperkirakan akan terbentuk saat bintang masif mati. Setelah bahan bakar nuklir bintang habis, inti bintang runtuh ke keadaan materi terpadat yang bisa dibayangkan, seratus kali lebih padat dari inti atom. Materi itu sangat padat sehingga proton, neutron, dan elektron tidak lagi menjadi partikel terpisah.
Lubang hitam pertama yang dikonfirmasi adalah Cygnus X-1, sumber sinar-X paling terang di konstelasi Cygnus. Sejak itu, sekitar 50 lubang hitam telah ditemukan dalam sistem di mana bintang normal mengorbit lubang hitam. Mereka adalah contoh terdekat dari sekitar 10 juta yang diperkirakan tersebar melalui Bima Sakti.
Lubang hitam adalah 'kuburan' materi. Tidak ada yang bisa lolos dari mereka, bahkan cahaya. Nasib siapa pun yang jatuh ke dalam lubang hitam akan menjadi spagetifikasi yang menyakitkan, sebuah ide yang dipopulerkan oleh Stephen Hawking dalam bukunya A Brief History of Time.
Lubang hitam selalu kelaparan di setiap galaksi
Selama 30 tahun terakhir, pengamatan dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble telah menunjukkan bahwa semua galaksi memiliki lubang hitam di pusatnya. Galaksi yang lebih besar memiliki lubang hitam yang lebih besar.
Alam tahu bagaimana membuat lubang hitam dengan massa yang sangat beragam, mulai dari bintang mati yang beberapa kali massa Matahari hingga monster yang puluhan miliar kali lebih masif. Itu seperti perbedaan antara apel dan Piramida Agung Giza.
Tahun lalu, para astronom menerbitkan gambar pertama dari lubang hitam di pusat galaksi elips M87. Itu lebih dari seribu kali lebih besar dari lubang hitam di galaksi kita, yang penemunya merebut Hadiah Nobel tahun ini.
Lubang hitam ini sebagian besar gelap, tetapi ketika gravitasinya menarik bintang dan gas di dekatnya, mereka menyala menjadi aktivitas yang intens dan memompa keluar sejumlah besar radiasi.
Lubang hitam besar berbahaya dalam dua hal. Jika Anda terlalu dekat, gravitasi yang sangat besar akan menyedot Anda. Dan jika mereka dalam fase quasar aktif, Anda akan diledakkan oleh radiasi berenergi tinggi.
Seberapa terang quasar? Quasar adalah objek paling terang di alam semesta.
Lubang hitam supermasif itu aneh
Lubang hitam terbesar yang ditemukan sejauh ini memiliki berat 40 miliar kali massa Matahari, atau 20 kali ukuran tata surya. Sedangkan planet luar di tata surya kita mengorbit sekali dalam 250 tahun, objek yang jauh lebih masif ini berputar sekali setiap tiga bulan. Tepi luarnya bergerak dengan setengah kecepatan cahaya.
Seperti semua lubang hitam, lubang hitam besar terlindung dari pandangan oleh cakrawala peristiwa. Di pusatnya ada singularitas, titik dalam ruang yang kepadatannya tidak terbatas. Kita tidak dapat memahami interior lubang hitam karena hukum fisika rusak. Waktu membeku di cakrawala peristiwa dan gravitasi menjadi tak terbatas di singularitas.
Menurut Stephen Hawking, lubang hitam perlahan menguap. Di masa depan alam semesta yang jauh, lama setelah semua bintang mati dan galaksi-galaksi tidak lagi terlihat oleh percepatan ekspansi kosmik, lubang hitam akan menjadi objek terakhir yang masih hidup. Lubang hitam paling masif akan membutuhkan waktu bertahun-tahun yang tak terbayangkan untuk menguap, diperkirakan 10 pangkat 100, atau 10 dengan 100 nol setelahnya.