Sabtu 01 Jun 2024 15:02 WIB

Ilmuwan Temukan Petunjuk Mengenai Perburuan Lubang Hitam yang Sangat Kecil

Lubang hitam primordial mendesak karena diusulkan sebagai kandidat materi gelap.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim ilmuwan internasional telah menemukan petunjuk dalam fisika kuantum yang dapat membuka kembali kasus perburuan lubang hitam-lubang hitam yang sangat kecil yang hilang akibat Big Bang. Salah satu alasan mengapa perburuan lubang hitam-lubang hitam primordial ini begitu mendesak adalah karena mereka telah diusulkan sebagai kandidat materi gelap. 

Dilansir Space, Sabtu (1/6/2024), tim ilmuwan, dari Pusat Penelitian Alam Semesta Awal (RESCEU) dan Institut Kavli untuk Fisika dan Matematika Alam Semesta (Kavli IPMU, WPI) di Universitas Tokyo, menerapkan kerangka teori yang menggabungkan teori medan klasik, teori relativitas khusus Einstein, dan mekanika kuantum pada alam semesta awal. Teori terakhir menjelaskan perilaku partikel seperti elektron-elektron dan quarks serta memunculkan apa yang disebut teori medan kuantum (QFT).

Baca Juga

Penerapan QFT pada bayi kosmos membuat tim percaya bahwa jumlah lubang hitam-lubang hitam primordial hipotetis di alam semesta jauh lebih sedikit dibandingkan perkiraan banyak model saat ini. Jika ini masalahnya, maka lubang hitam-lubang hitam primordial mungkin tidak termasuk dalam dugaan materi gelap. 

“Kami menyebutnya lubang hitam-lubang hitam primordial, dan banyak peneliti merasa mereka adalah kandidat kuat untuk materi gelap, namun diperlukan jumlah yang banyak untuk memenuhi teori tersebut,” kata mahasiswa pascasarjana Universitas Tokyo, Jason Kristiano, dalam sebuah pernyataan.