REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Di tengah bisnis pot bunga berbahan plastik sedang melejit, Suwardi Rahman (42), warga Desa Titidu Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, ini memilih pot berbahan beton sebagai bisnis baru. Ia memulai usahanya dengan modal satu gerobak pasir, satu bantal semen, dan cat untuk memperindah tampilan pot.
"Yang desain potnya saya bersama istri, proses pekerjaannya juga dibantu istri dan anak-anak. Intinya ini adalah usaha kecil keluarga, mumpung saat ini orang-orang lagi gemar menanam bunga," ujarnya di Gorontalo, Selasa (3/11).
Menurutnya, sebagian konsumen saat ini mulai bosan dengan pot plastik dan beralih menggunakan pot dari bahan tanah karena terkesan lebih alami. Namun pot berbahan tanah liat cukup mudah retak.
Ia kemudian memutuskan untuk membuat pot beton agar lebih kuat dan awet. Kelebihan lain pot berbahan semen, yakni mudah menyerap air sehingga suhu di media tanah tetap terjaga dengan baik.
"Pot plastik juga tahan lama, tapi tidak memiliki pori-pori sehingga tanahnya jadi cepat kering," ungkapnya
Ia juga menerima pesanan pot sesuai bentuk, ukuran, dan warna yang didesain konsumennya. Namun, yang paling digemari konsumen adalah pot minimalis yang sesuai dengan gaya rumah industrialis.
Pot beton tersebut tak hanya dapat digunakan untuk bunga hias, namun juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat menanam pohon buah. Sebuah pot dijual dengan kisaran harga Rp 35.000 hingga Rp 100 ribu, sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diminati konsumen.
Meski baru dua bulan menjalankan bisnis baru tersebut, ia telah berhasil menjual lebih dari 70 pot dengan memanfaatkan promosi di media sosial. Ia dan keluarganya terbantu dengan hasil berbisnis pot tersebut, setelah sebelumnya bisnis sablon kaos yang digelutinya berhenti saat pandemi.