REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolsek Menteng AKBP Guntur Muhammad Tariq mengatakan, polisi bakal meningkatkan patroli pengamanan di sekitar Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis. Kendati demonstrasi di Kedubes Prancis dalam dua hari terakhir berlangsung tertib, pengamanan tetap ditingkatkan sebagai langkah antisipasi.
"Patroli tetap kita tingkatkan. Lalu kegiatan-kegiatan (pengamanan) seperti biasa, yakni pengamanan objek vital (oleh) Sabhara dan Polsek tetap kita lakukan," kata Guntur kepada wartawan di depan Kedubes Prancis, Jakarta Pusat, Rabu (4/11).
Guntur mengatakan, kendati demonstrasi dalam dua hari terakhir berlangsung tertib, pengamanan tetap dilanjutkan sebagai upaya antisipasi. Pihaknya tak ingin ada gangguan keamanan terjadi di Kedubes Prancis. Terlebih, pihak Kedubes Prancis juga sudah meminta agar diberikan pengamanan khusus.
"Kita bisa melihat situasi demonstrasi di Kedubes Prancis di negara-negara lain. Kita menghindari hal yang tidak diinginkan. Tapi alhamdulillah, dua kali aksi unjuk rasa yang dilakukan ormas Islam berjalan dengan baik dan tak ada satu pun hal-hal yang tidak kita inginkan," papar Guntur.
Pengamanan yang dilakukan kepolisian, lanjut dia, berfokus pada area luar Kedubes Prancis. Pengamanan dilakukan sesuai dengan protokol tetap (protap), yakni demonstran tidak boleh sampai menyentuh wilayah Kedubes Prancis.
Sekitar seribu massa aksi dari PA 212 dan FPI berdemonstrasi mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di dekat Kedubes Prancis pada Senin (2/11). Demonstrasi serupa juga digelar hari ini oleh ratusan orang dari Aliansi Ormas Muslim Indonesia dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.
Aksi-aksi itu merupakan respons atas pernyataan Presiden Prancis Emanuel Macron, beberapa waktu lalu. Ketika itu, Macron dalam pidatonya mengklaim bahwa Islam dalam krisis global. Selain itu, Macron juga menyatakan dukungannya terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satire Charlie Hebdo dengan dasar kebebasan berekspresi.