Rabu 04 Nov 2020 21:28 WIB

Demo Kedubes, Sejumlah Ulama Serukan Boikot Produk Prancis

Ini dilakukan untuk menyadarkan Macron agar tulus menyampaikan maaf.

Belasan orang dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar demonstrasi mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, sekitar 200 meter dari Kedubes Prancis, pada Rabu (4/11).
Foto: Republika/Febryan. A
Belasan orang dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar demonstrasi mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, sekitar 200 meter dari Kedubes Prancis, pada Rabu (4/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron dituntu meminta maaf kepada umat muslim dunia. Permintaan ini disampaikan massa saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis di Jakarta, . Demo ini merupakan lanjutan dari demo sebelumnya yang digelar di tempat yang sama pada 2 November (2/11).

Pendemo menuntut permintaan maaf presiden Prancis. Massa aksi juga membawa poster-poster berisi seruan untuk memboikot produk Prancis. Di antaranya berisikan tulisan 'Boycott French Product, France The Real State Terrorism' dengan gambar karikatur Macron.

Bahkan, sejumlah orang sempat melakukan sweeping produk - produk dari Prancis. Mereka menurunkan produk produk asal Prancis. Bukan hanya menurun kan tapi juga membakarnya. Barang barang yang diturunkan Berupa makanan dan minuman.

Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi menyerukan untuk memboikot produk yang berasal dari negara Prancis. 

Hal itu dilakukan setelah mendengar tindakan penghinaan yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Hal itu, kata dia, dipastikan menyakiti perasaan umat Islam sedunia. 

"Memboikot semua produk yang berasal dari negara Prancis serta mendesak pemerintah RI untuk melakukan tekanan dan peringatan keras kepada pemerintah Prancis," kata Wakil Ketua Umum MUI KH Muhyiddin Junaidi, Rabu (3/11).

Seruan boikot bukan hanya dari beberapa tokoh agama. Novel Bamukmin, Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 juga secara tegas untuk mengikuti seruan ulama. 

"Boikot sudah diserukan tinggal umat Islam meneruskan dan Istiqomah apa yang diserukan oleh ulama. Ini pelajaran bagi umat Islam. Bahwa semua produk Indonesia sudah mampu membuat. Misal air mineral Indonesia sudah bisa memproduksi. Dengan harga yang bersaing," ungkap Novel Bamukmin.

Protes keras juga dicetuskan politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. Bahkan sebelum yang lain bereaksi, Fadli telah lebih dahulu mengajak untuk memboikot produk Prancis. 

Utamanya produk air mineral (air minum dalam kemasan).

"Mari kita boikot produk Prancis dari air mineral (AMDK), makanan dan produk-produk lainnya," kata Fadli Zon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement