Jumat 06 Nov 2020 10:17 WIB

Satgas: Perlu Ada Evaluasi Laboratorium Tes Covid-19

Satgas Covid-19 memantau adanya penurunan tes Covid-19 tiap akhir pekan.

Petugas kesehatan memeriksa sampel tes usap PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangerang, Banten, Kamis (5/11/2020). Dalam sehari  Labkesda Kota Tangerang mampu menerima 350 spesimen tes usap yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah Tangerang.
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan memeriksa sampel tes usap PCR di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangerang, Banten, Kamis (5/11/2020). Dalam sehari Labkesda Kota Tangerang mampu menerima 350 spesimen tes usap yang berasal dari puskesmas dan rumah sakit di wilayah Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan perlu adanya evaluasi terhadap operasional laboratorium yang melakukan tes atau pemeriksaan sampel Covid-19. Sebab, kerap terjadi penurunan sampel pemeriksaan di hari libur.

"Menurut analisis data, terjadi penurunan testing setiap akhir pekan atau saat libur panjang. Ini merupakan salah satu tantangan yang sedang kami coba selesaikan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Satgas Penanganan Covid-19 terus mendorong pemerintah daerah untuk melakukan testing secara maksimal dan menyeluruh sebagai upaya deteksi dini terhadap kasus positif Covid-19 di daerah masing-masing. Satgas Covid-19, menurut Wiku, terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya seperti reagen, namun masih ada kendala, seperti wilayah testing yang luas dan jumlah masyarakatnya.

Dalam mendukung upaya pemeriksaan spesimen, masyarakat dapat segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala Covid-19. Terkait menurunnya jumlah hasil tes, menurut Wiku, terdapat kendala pada alat testing dan tenaga pemeriksa meski dari waktu ke waktu sudah ditingkatkan.

Wiku mengatakan, koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah daerah dan laboratorium-laboratorium untuk memastikan ketersediaan alat testing dan SDM yang dibutuhkan.

"Karena jumlahnya cukup banyak, kami harus memastikan satu per satu. Untuk total alat dan SDM yang dibutuhkan tergantung jumlah penduduk dan luas daerah," ucapnya.

Wiku mengatakan, pemerintah saat ini sedang melakukan perbaikan dan penyelarasan koordinasi per data dari kabupaten-kota ke provinsi dan ke pusat, yaitu ke Kementerian Kesehatan. Satgas Penanganan Covid-19 mengantisipasi akan adanya pembaruan data setelah proses verifikasi di tingkat daerah dan pusat.

"Ini merupakan upaya untuk mencapai tingkatan satu data Covid-19 dan interoperabilitas data pusat dan daerah," tutur Wiku.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement