Sabtu 07 Nov 2020 03:51 WIB

Malaysia Proyeksikan Ekonominya Pulih 6,5 Persen di 2021

Akibat lockdown ekonomi Malaysia merugi Rp 8 M sehari.

Suasana Jalan Sultan Ismail Kuala Lumpur, Malaysia, tampak sepi akibat lockdown.  Pemerintah Malaysia memproyeksikan perekonomian negaranya akan pulih dengan pertumbuhan ekonomi antara 6,5 persen dan 7,5 persen pada tahun depan.
Foto: AGUS SETIAWAN/ANTARA
Suasana Jalan Sultan Ismail Kuala Lumpur, Malaysia, tampak sepi akibat lockdown. Pemerintah Malaysia memproyeksikan perekonomian negaranya akan pulih dengan pertumbuhan ekonomi antara 6,5 persen dan 7,5 persen pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia memproyeksikan perekonomian negaranya akan pulih dengan pertumbuhan ekonomi antara 6,5 persen dan 7,5 persen pada tahun depan. Menteri Keuangan Malaysia Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz, yang juga senator, mengemukakan perkiraan itu, ketika pada Jumat menyampaikan Belanjawan (RAPBN) 2021 yang diarahkan untuk pemulihan dari Covid-19 di parlemen.

"Ini sejalan dengan langkah proaktif yang diambil pemerintah melalui paket rangsangan ekonomi. Inisiatif Belanjawan 2021 didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik sebanyak 5,2 persen," katanya.

Baca Juga

Zafrul mengatakan Malaysia telah membuktikan kepada masyarakat dunia negaranya mampu mengurus ekonominya dalam keadaan menantang sekalipun. Dia mengutip IMF ekonomi global mencatat pertumbuhan negatif pada kisaran 4,4 persen pada tahun ini.

"Perdagangan dunia juga merosot pada kadar 10,4 persen. Krisis yang terjadi pada masa ini turut memberi dampak ekonomi pada lebih 150 negara. Ini merupakan krisis ekonomi terburuk sejak era the Great Depression pada sekitar 1930-an," katanya.

Dia mengatakan pemerintah telah melaksanakan pembatasan sosial, yang di Malaysia disebut dengan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), yang memberi dampak mendadak kepada aktivitas ekonomi dan sosial rakyat.

"Bank Negara Malaysia memperkirakan menganggarkan negara mengalami kerugian di antara 2 juta hingga 2,4 juta ringgit sehari (Rp 8 miliar lebih)," katanya.

Pada kesempatan yang sama, dia mengatakan pada tahun ini pemerintah telah mengalokasikan 1,8 miliar ringgit untuk implementasi pengendalian pergerakan serta kebutuhan layanan kesehatan masyarakat terkait Covid-19. Antara lain untuk membeli alat pelindung serta reagen.

"Untuk tahun depan, 1 miliar ringgit lagi akan dialokasikan untuk mengekang gelombang ketiga Covid-19," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement