Ahad 08 Nov 2020 21:14 WIB

Siswa Cahaya Rancamaya Bogor Raih Medali di Ajang KSN

Iqbal menceritakan bahwa pada awal simulasi KSN terdapat banyak kendala.

Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor tetap mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan sistem daring selama berlangsungnya pandemi Covid-19.
Foto: dokpri
Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor tetap mengadakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan sistem daring selama berlangsungnya pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --  Siswa-siswa Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School Bogor kembali meraih prestasi dalam ajang tahunan yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspernas), yaitu Kompetisi Sains Nasional (KSN). Delegasi yang dikirimkan dalam ajang KSN ini terdiri dari tiga siswa, yaitu Iqbal Firmansyah (IPA), M Ilham Alfarisi (Matematika), dan Hossem Ahmed Mido (IPS)

dari delegasi siswa yang dikirimkan, dua siswa SMP Cahaya Rancamaya,yaitu Iqbal Firmansyah dan M Ilham Alfarisi berhasil mendapatkan medali, masing-masing perunggu dan perak. Ucapan selamat disampaikan oleh Direktur Pendidikan Sekolah Cahaya Rancamaya, Ari Rosandi, atas keberhasilan tim olimpiade Cahaya Rancamaya (Olympiad Squad of Cahaya Rancamaya) dalam ajang KSN SMP 2020. Ia juga mengapresiasi dan memotivasi siswa yang sudah berjuang dalam KSN walaupun tidak mendapatkan medali.

Seperti halnya KSN SMA, KSN SMP tahun ini dilaksanakan secara daring. Iqbal menceritakan bahwa pada awal simulasi KSN terdapat banyak kendala sehingga mengalami pemunduran jadwal pelaksanaan. Ia juga memahami hal ini bahwa KSN daring juga merupakan hal baru bagi panitia sehingga masih banyak kendala teknis. "KSN tahun ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya, yang biasanya mengerjakan soal berbasis kertas, kali ini menggunakan gadget," kata Iqbal dalam siaran pers, Ahad (8/11).

Terkait persiapan KSN, Iqbal megikuti bimbingan secara mandiri dan bimbingan yang disediakan oleh sekolah. Bimbingan secara mandiri dilakukan Iqbal dengan guru olimpiade diwaktu ia masih di sekolah dasar. Ia menceritakan bahwa setiap sore dia datang ke rumah  guru tersebut dan belajar dengannya. Bimbingan dari sekolah dilakukan secara daring mengingat sekolah Cahaya Rancamaya menerapkan Study From Home (SFH) dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 ini. 

"Sukses dalam ajang kompetisi KSN adalah cita-cita terbesar saya di tahun ini, namun sempat sedih karena waktu itu jadwalnya diundur dan pelaksanaannya daring," kata Ilham. 

Ilham memang sudah akrab di dunia perolimpiadean. Sejak kelas 7 ia sudah sering diikutkan bimbingan oleh pihak sekolah untuk persiapan mengikuti berbagai Olimpiade. "Soal KSN menantang sehingga saya harus fokus dan jeli dalam mengerjakan soal, saya bersyukur dapat mengikuti KSN dan mendapatkan hasil (medali perak) yang memuaskan," kata Ilham.

 

KSN juga menjadi pengalaman penting bagi Mido dan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus semangat dan belajar lebih lagi. Walaupun belum mendapatkan medali, KSN memberikan pengetahuan dan ilmu baru serta secara tidak langsung memaksa saya untuk belajar. "Dari pengalaman ini saya jadi tahu kelemahan-kelemahan saya di bagian materi apa sehingga perlu dipersiapkan atau diperdalam lagi," ungkap Mido. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement