Senin 09 Nov 2020 15:21 WIB

Puluhan Warga Lereng Merapi Dievakuasi ke TPPS Tlogolele

Evakuasi warga ke TPPS Tlogolele tetap menerapkan protokol kesehatan.

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah relawan mengevakuasi warga yang sakit menuju ke tempat pengungsian di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Keningar, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020). Menyusul naiknya status Gunung Merapi dari waspada level II menjadi siaga level III, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengungsikan warga lanjut usia, anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabilitas yang tinggal kawasan rawan bencana.
Foto: ANIS EFIZUDIN/ANTARA FOTO
Sejumlah relawan mengevakuasi warga yang sakit menuju ke tempat pengungsian di kawasan lereng Gunung Merapi Desa Keningar, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8/11/2020). Menyusul naiknya status Gunung Merapi dari waspada level II menjadi siaga level III, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang mengungsikan warga lanjut usia, anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabilitas yang tinggal kawasan rawan bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI - Puluhan warga lereng Gunung Merapi yang rentan dan balita dievakuasi ke tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin.

Menurut salah satu tokoh masyarakat juga sukarelawan Desa Tlogolele, Solekan, ada sekitar 50 jiwa, baik lansia, ibu hamil, maupun balita dari Dukuh Stabelan dan Takeran yang dievakuasi ke TPPS Desa Tlogolele. Mereka dievakuasi untuk memudahkan pengungsian jika erupsi Merapi terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga

"Jumlah warga Stabelan dan Takeran Desa Tlogolele yang dievakuasi masih dapat bertambah karena kegiatan masih berlangsung hingga sekarang. Kami berharap Merapi tetap aman," katanya.

Solekan mengatakan evakuasi warga ke TPPS Tlogolele tetap menerapkan protokol kesehatan. Saat evakuasi, warga didampingi tim relawan desa dan petugas gabungan baik dari BPBD, TNI, dan polisi.

Tim sukarelawan desa sebelumnya telah melakukan pembenahan di gedung TPPS Tlogolele. Mereka membuat sekat-sekat sesuai protokol kesehatan kesehatan untuk mengantipasi penyebaran Covid-19.

"Penyekatan ruangan tempat pengungsian sementara dengan papan triplek sehingga warga bisa menjaga jarak antara satu keluarga dengan yang lainnya," terang Solekan.

Kepala Desa Tlogolele Sungadi menjelaskan permukiman warga Dukuh Stabelan dan Takeran berada masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Lokasinya berjarak sekitar tiga hingga 3,5 kilometer dari puncak.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daeerah (BPBD) Kabupaten Boyolali memerintahkan agar warga yang rentan di daerah KRB III termasuk Stabelan dan Takeran untuk dievakuasi ke bawah atau di TPPS Tlogolele. "Jumlah yang dievakuasi masih sekitar 50 orang dan ini masih bisa bertambah karena masih ada warga yang diturunkan ke TPPS hingga sekarang," kata Sungadi.

Tim gabungan baik dari BPBD Pemkab Boyolali, PMI, Dinkes, TNI, polisi, serta sukarelawan desa dan kecamatan telah menyiapkan semuanya termasuk dapur umum untuk para pengungsi. Komandan Kodim 0724/Boyolali Letkol (Inf) Aris Prasetyo di lokasi pengungsian Desa Tlogolele mengatakan telah menurunkan anggotanya. Pihaknya juga mengirim bantuan sembako dalam evakuasi warga yang rentan di permukiman masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Merapi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement