Selasa 10 Nov 2020 08:22 WIB

Ekonomi Kreatif Dorong Kebangkitan Ekonomi dari Pandemi

Memajukan ekonomi kreatif Indonesia ini dapat diintervensi dengan pola kolaborasi

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Suasana Pasar Kreatif Bandung yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dekranasda Kota Bandung, di Cihampelas Walk (Ciwalk), Kota Bandung, Ahad (18/10). Acara tersebut menghadirkan bermacam produk kreatif karya pengusaha lokal, sebagai salah satu upaya membangkitkan sektor ekonomi khususnya di masa pandemi. Pasar Kreatif Bandung berlangsung hingga 25 Oktober 2020.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana Pasar Kreatif Bandung yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Dekranasda Kota Bandung, di Cihampelas Walk (Ciwalk), Kota Bandung, Ahad (18/10). Acara tersebut menghadirkan bermacam produk kreatif karya pengusaha lokal, sebagai salah satu upaya membangkitkan sektor ekonomi khususnya di masa pandemi. Pasar Kreatif Bandung berlangsung hingga 25 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Keberadaan ekonomi kreatif menjadi pendorong bagi bangkitnya ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Hal ini menjadi salah satu spirit rakornas Indonesia Creative Cities Network (ICCN) di Banyuwangi, Jawa Timur pada 5-6 Nopember 2020 lalu.

"Di tengah masa juang untuk bangkit dari kondisi sulit akibat pandemi Covid-19, perlu kreativitas dan ini dilakukan ICCN," ujar Arief M Budiman, Sekretaris Jenderal ICCN, dalam Rakornas ICCN 2020 Nopember 2020 dalam keterangan persnya, Senin (9/11). Upayanya dilakukan melalui berbagai program lokal dan nasional yang menguatkan jejaring, yang jumlahnya mencapai lebih dari 200 Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.

Di mana komunikasi dan kolaborasi yang kerap terjalin antara para pengurus serta anggota jejaring yang menyebar di seluruh Indonesia kali ini terjalin melalui rakornas dengan tema "Jenggirat: Obah Bareng!. Hal ini bisa diartikan sebagai "Bergegas Bergerak Bersama".

Untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi, Rakornas ICCN 2020 pun dilaksanakan secara hybrid, yaitu sebagian besar peserta hadir secara daring melalui aplikasi zoom dan hanya terbatas 50 peserta yang hadir secara langsung di Banyuwangi. " Negeri ini butuh teman-teman sekalian untuk bisa segera pulih, berlari, dan menjadi bangsa yang unggul," tutur Arief.

Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan, ICCN meyakini dan memegang teguh ideologi, kunci dari kerja sukses adalah sinergi yang disebut dengan 'Pentahelix Synergy" yakni akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah, dan media. "Siapa melakukan apa dan kapan, kita mau bikin program apa dan punya cita-cita apa dan akan lebih mudah bila bersama,"kata dia.

Fiki mengatakan, kunci dari pergerakan besar adalah konsensus, keyakinan, dan kesepakatan bersama. Dalam hal ini ICCN memiliki 10 prinsip kota/kabupaten kreatif sebagai konsensus atau nilai dasar.

ICCN lanjut Fiki, memegang keyakinan seluruh kabupaten/kota di Indonesia akan menjadi Kota/kabupaten kreatif versi masing-masing, dengan memenuhi prasyarat dari 10 Prinsip tersebut. Hal Ini menjadi suatu manifesto terkait nilai dasar Indonesia sebagai bangsa, yang terdiri dari belasan ribu pulau penuh kekayaan alam, dan dengan manusianya yang memiliki beragam kekayaan kreativitas.

Fiki pun menuturkan, menjadi pekerjaan bersama untuk memajukan ekonomi kreatif Indonesia ini dapat diintervensi dengan pola kolaborasi serta KPI yang dapat diukur. Khususnya berdasarkan penelitian yang spesifik dan jelas arah kerjanya lewat buku putih kota kreatif. "Bagaimana konsep pengembangan kota kreatif serta bagaimana disepakati isinya dan tahapannya secara detail," kata Fiki.

Sebagaimana akhir dari Sesi pembukaan Rakornas ICCN 2020 ini, Sukabumi Creative Hub, Jawa Barat, melakukan presentasi mengenai realisasi Catha Ekadaksa, yang nyata berfungsi sebagai solusi dalam berbagai upaya kemajuan ekosistem ekonomi kreatif daerahnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement