REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah sebelumnya menyerahkan bantuan 50 tabung BrightGas untuk kebutuhan logistik dapur umum bagi pengungsi Gunung Merapi, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Regional (MOR) Jawa Bagian Tengah (JBT) kembali menyalurkan bantuan kebutuhan masyarakat pada Senin (9/11) di Barak Pengungsian Desa Glagaharjo Cangkringan, Sleman.
Total bantuan baru yang diserahkan berupa 1,7 ton beras, 350 liter minyak goreng, 350 kilogram gula pasir, 70 krat telur, 700 kaleng makanan siap saji berupa sarden, dan kebutuhan lainnya. Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR JBT, Marthia Mulia Asri menyebut bantuan tersebut diserahkan secara bertahap setiap harinya dan disebar ke beberapa titik yang menjadi posko pengungsian.
“Kami menyebar bantuan logistik langsung ke lima posko pengungsian yaitu Glagaharjo, Sleman; Tegalmulyo, Klaten; Banyurejo, Magelang; Umbulharjo, Sleman dan Kepuharjo Sleman dan kami bekerja sama dengan tim ACT (Aksi Cepat Tanggap) DIY untuk distribusi bantuannya,” ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang diterima di lapangan, setidaknya ada 1.050 jiwa yang mengungsi di lokasi tersebut dan menerima bantuan. Tidak hanya berupa makanan, Marthia menjelaskan dirinya juga menyiapkan perangkat kesehatan seperti hand sanitizer dan masker di lokasi pengungsian.
“Saat ini fokus evakuasi adalah kepada lansia, anak-anak dan wanita. Terlebih di masa pandemi saat ini, untuk itu butuh perlakuan khusus agar bisa menjaga penyebaran Covid-19 tidak terjadi di lokasi pengungsian,” ujar Marthia dalam siaran persnya.
Dirinya menambahkan, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di samping tugas utama sebagai penyedia energi, akan terus bersama pemerintah menyalurkan bantuan kepada masyarakat rentan dan tanggap membantu terhadap situasi bencana.
“Untuk itu beberapa bantuan telah kami berikan sejak awal untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi dari erupsi Gunung Merapi, sambil memantau perkembangan status Siaga Gunung Merapi,” tutup Marthia.
Sementara itu Pertamina juga kembali menekankan bahwa proses penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan LPG juga tidak akan terkendala dan sudah diantisipasi. Apabila ada masyarakat yang mengalami kesulitan untuk memperoleh layanan dan produk dari Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 atau melalui aplikasi MyPertamina maupun website www.pertamina.com.