REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Dokter pribadi Diego Maradona, Leopold Luque, mengungkapkan, legenda timnas Argentina itu sudah bisa meninggalkan rumah sakit dalam beberapa hari mendatang. Saat ini, tim dokter terus mengevaluasi proses pemulihan Maradona setelah melakoni operasi guna mengatasi masalah pembekuan darah di otak atau Hematoma Subdural.
Pada awal pekan lalu, Maradona harus dilarikan ke klinik Ipensa di La Paz, Buenos Aires, lantaran mengalami masa anemia dan dehdidrasi. Namun, mantan pelatih timnas Argentina itu kemudian dirujuk ke Klinik Olivos guna menjalani operasi pada keesokan harinya. Maradona diketahui mengalami pembekuan darah di otak.
Operasi ini berjalan sukses dan Maradona dilaporkan telah pulih. Bahkan, tim dokter tengah mempersiapkan kemungkinan untuk memperbolehkan Maradona meninggalkan rumah sakit. ''Diego sudah ingin berada di rumah dan kami tengah mengevaluasi kemungkinan buat dirinya meninggalkan rumah sakit. Kami akan berbicara lebih jauh soal ini. Namun, untuk saat ini, kami tahu, Diego terus membaik dan telah pulih,'' tutur Luque seperti dilansir Sky Sports, Selasa (10/11).
Sebelumnya, Luque mengungkapkan, operasi yang dijalani Maradona berjalan dengan sukses. Bahkan, mantan pemain berusia 60 tahun itu memberikan respon yang bagus usai menjalani operasi tersebut. Luque pun mengaku begitu terkesan dengan proses pemulihan Maradona.
Ini bukan pertama kalinya Maradona dilarikan ke klinik dan harus mendapatkan pertolongan medis. Mantan pemain yang mengantarkan Argentina menjadi yang terbaik di Piala Dunia 1986 itu kerap mengalami masalah medis akibat gaya hidupnya saat masih aktif sebagai pesepakbola.
Pada 2004, Maradona sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami sesak nafas dan gangguan detak jantung. Masalah medis ini muncul akibat pengunaan kokain yang pernah dilakukan Maradona. Setahun kemudian, Maradona kembali masuk rumah sakit untuk menjalani operasi penyempitan perut guna membantunya menurunknan berat bada.
Tidak hanya itu, pada 2007, Maradona mendatangi sebuah klinik di Buenos Aires guna membantunya mengatasi ketergantungan alkohol. Selain itu, saat menyaksikan laga Argentina kontra Nigeria di Piala Dunia 2018 di Rusia, Maradona sempat pingsan dan dilarihkan ke rumah sakit. Sedangkan pada 2019, Maradona juga harus menjalani serangkaian operasi lantaran mengalami pendarahan di bagian lambung.