REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meninjau barak pengungsian Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY. Sultan didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo, turut menyerahkan bantuan logistik.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan kebutuhan pengungsi yang telah dievakuasi sejak peningkatan status Gunung Merapi itu terpenuhi. Terlebih, sebagian besar pengungsi yang memang merupakan kelompok rentan didominasi warga lanjut usia.
Sultan turut mengimbau pengungsi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi mengecah penularan Covid-19. Adapun jumlah masyarakat yang telah dievakuasi di barak pengungsian, berjumlah sebanyak 185 jiwa yang merupakan kelompok rentan.
Terdiri dari penduduk lansia, ibu hamil, orang tua dan anak-anak. Sedangkan, barak pengungsian dibagi menjadi dua lokasi yaitu barak pengungsian yang ada di Kalurahan Glagaharjo dan barak pengungsian yang ada di Gayam Kalurahan Agromulyo.
Fasilitas yang diberikan di barak pengungsian Glagaharjo dibagi menjadi dua yaitu barak khusus lansia dan barak untuk orang tua dan balita. Di setiap barak telah dilengkapi sekat-sekat untuk masing-masing pengungsi demi penerapan jaga jarak.
Fasilitas lain seperti kamar mandi, dapur umum, tenda-tenda telah disediakan agar penduduk yang mengungsi di barak pengungsian merasa nyaman. Bupati Sleman, Sri Purnomo menyampaikan, mereka lewat OPD-OPD terkait terus melakukan koordinasi.
"Di antaranya, memasang 13 titik lampu yang dilakukan Dishub Sleman, menyiagakan puskesmas di Kapanewon Cangkringan, Turi dan Pakem sebagai tanggap darurat Merapi untuk memberi layanan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan," kata Sri, Selasa (10/11).
Pada kesempatan itu, Sultan menyalurkan bantuan berupa 50 paket family kit, 100 paket vitamin, 2.500 masker, 50 paket makanan siap saji, 50 paket kidware, 50 tikar, 100 selimut, 100 kelambu, 30 terpal, dan 30 lembar matras tikar.