Rabu 11 Nov 2020 14:31 WIB

Antisipasi Erupsi Merapi, Candi Borobudur Ditutup Terpal

32 stupa teras di lantai delapan dan sekeliling lantai lorong ditutup.

Wisatawan berada di zona 1 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020). Pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka kembali zona 1 candi Borobudur untuk umum yang ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak (15/7/2020), tapi pengunjung belum diperbolehkan menaiki struktur candi Borobudur.
Foto: ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Wisatawan berada di zona 1 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020). Pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka kembali zona 1 candi Borobudur untuk umum yang ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak (15/7/2020), tapi pengunjung belum diperbolehkan menaiki struktur candi Borobudur.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG — Balai Konservasi Borobudur (BKB) menutup stupa dan lorong dengan terpal paulin untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi yang saat ini status aktivitasnya meningkat dari Waspada menjadi Siaga.

Kepala BKB Wiwit Kasiyati di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (11/11), mengatakan, BKB menutup stupa teras di lantai 8 sebanyak 32 stupa dan lantai lorong 1 keliling.

"Kita gelar cover ini sebagai upaya preventif. Kita melakukan tindakan preventif dan antisipasi agar nanti ketika terjadi erupsi dan arah abunya ke Magelang, Candi Borobudur sudah kita tutup dengan cover," katanya.

Ia menyampaikan terpal paulin tersebut sudah digelar di lorong lantai 1, sedangkan di lantai lainnya belum digelar tetapi sudah disiapkan di lokasi.

"Tidak semua ditutup, tetapi cover sudah siap di tempat. Jadi jika erupsi dan abunya mengarah ke Magelang, kita segera menutup stupa yang belum tertutup tersebut. Terpal ini tahan lama dan tidak merusak batu," katanya.

Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya Borobudur, Bramantara mengatakan dalam pengelolaan warisan budaya dunia mempunyai sistem manajemen pengelolaan bencana. Hal ini sebagai salah satu wujud tanggap terhadap bencana.

Ia mengatakan pengalaman erupsi Merapi tahun 2010 yang susah melakukan pembersihan, untuk itu sekarang memantau perkembangan.

"Pengalaman kemarin kita cukup susah melakukan pembersihan. Makanya saat ini kita terus memantau perkembangan Merapi," katanya. 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement