Sabtu 14 Nov 2020 09:35 WIB

Kota Bogor Belum Aman dari Bahaya Covid-19

Bima Arya Sugiarto ingat kata Jokowi, ada saatnya injak gas, ada saatnya injam rem.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meninjau RS PMI Bogor, Jumat (2/10).
Foto: Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meninjau RS PMI Bogor, Jumat (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, Kota Bogor belum betul-betul aman dari bahaya penyebaran Covid-19, karena masih ada lonjakan kasus positif, yakni mencapai 48 kasus dalam sehari.

"Adanya lonjakan kasus positif itu menjadi fenomena yang perlu mendapat perhatian," kata Bima di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11).

Menurut Bima, Pemkot bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor sudah mencoba menganalisis faktor penyebab mengapa terjadi lonjakan kasus positif. "Dari analisis tersebut, diperkirakan lonjakan kasus positif Covid-19 itu dampak dari libur panjang pada akhir Oktober lalu," katanya.

Menurut Bima, pada libur panjang itu ada warga yang melakukan perjalanan ke luar kota dan kembali ke Bogor kemudian melakukan penularan. Sebaliknya ada juga warga dari daerah lain yang berkunjung ke Bogor.

"Mengatasi hal ini, saya ingat kata-kata Presiden (Jokowi), bahwa ada saatnya menginjak gas, tapi juga ada saatnya menginjak rem," katanya,

Berdasarkan data harian penanganan kasus Covid-19 pada Dinkes Kota Bogor menyebutkan, pada Jumat, ada 46 penambahan kasus positif dan dua kasus positif sembuh.

Pada Kamis (12/11), ada 38 penambahan kasus positif dan 16 kasus positif sembuh. Pada Rabu (11/11), ada 48 penambahan kasus positif dan 51 kasus positif sembuh. Pada Selasa (10/11), ada 33 penambahan kasus positif dan 20 kasus positif sembuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement