REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Prof dr Hasbullah Thabrany, MPH mengungkapkan hasil surveinya mengenai kisaran biaya perawatan satu orang pasien Covid-19 di sembilan provinsi. Angkanya sekitar Rp 2,4 juta hingga Rp 446 juta.
"Dari kajian survei yang saya lakukan di sembilan provinsi, biaya tertinggi Rp 446 juta," kata dia pada diskusi daring dengan tema "Perhitungan Rugi-Rugi Kena Penyakit" yang dipantau di Jakarta, Senin.
Jika dirata-ratakan, biaya pengobatan atau penyembuhan satu orang pasien Covid-19 bisa menghabiskan sekitar Rp 184 juta dengan masa perawatan selama 16 hari. Rata-rata pasien dirawat selama 15,4 hari.
Bahkan, dari ribuan kasus yang diteliti, ada pasien yang dirawat hingga 194 hari. Rata-rata klaim perawatan hingga Rp 184 juta.
Meskipun demikian, besar atau kecilnya jumlah biaya perawatan pasien Covid-19 juga tergantung pada kondisi saat terinfeksi serta ada atau tidaknya penyakit penyerta yang bisa menambah beban biaya pengobatan. Mengingat besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan pasien Covid-19, Prof Hasbullah meminta masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran kolektif dalam penerapan protokol kesehatan.
Di lain sisi, Prof Hasbullah mencermati, banyak juga masyarakat yang salah mengartikan. Ketika terjangkit virus corona, mereka merasa aman-aman saja karena beban biaya perawatan akan ditanggung oleh negara.
"Banyak orang tidak paham, kalau dia sakit memang ditanggung negara. Tapi biaya itu diambil dari APBN yang merupakan uang rakyat juga," ujar dia.
Oleh karena itu, Prof Hasbullah mengatakan banyak kerugian apabila seseorang jatuh sakit, apalagi terinfeksi Covid-19. Selain harus mengeluarkan biaya besar, terdapat juga dampak lain, misalnya tidak bisa kerja, kehilangan pendapatan, rasa sakit, dan kekhawatiran yang tidak bisa dinilai dengan uang dan sebagainya.
Prof Hasbullah mengatakan, dalam agama Islam pencegahan suatu penyakit telah ditunjukkan dalam Surat Al-Kahf. Berkaca dari itu, maka diharapkan masyarakat lebih sadar menjaga diri agar tidak sakit mengingat besarnya dampak bila jatuh sakit.