Selasa 17 Nov 2020 10:59 WIB

Mulai Bulan Depan, Tesla Masuk Daftar Indeks S&P 500 

Tesla memiliki kapitalisasi pasar hampir 387 miliar dolar AS.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Tesla
Foto: EPA
Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS) Tesla akan bergabung dalam Indeks S&P 500 pada 21 Desember, menurut pengumuman S&P Global pada Senin (16/11). Produsen mobil listrik ini akan menjadi salah satu dari 10 perusahaan teratas dalam indeks pada saat entri.

Seperti dilansir CNN, Selasa (17/11), Tesla memiliki kapitalisasi pasar hampir 387 miliar dolar AS. Nilainya melebihi Toyota, Disney dan Coca-Cola. Saham Tesla naik lebih dari 10 persen setelah berita tersebut.

Agar memenuhi syarat untuk bergabung dengan S&P 500, perusahaan harus berbasis di AS dan memiliki kapitalisasi pasar minimal 8,2 miliar dolar AS yang sangat likuid. Setidaknya,50 persen saham dimiliki oleh umum. Penghasilan kuartal terakhirnya dan jumlah pendapatan selama empat kuartal berturut-turut harus positif juga.

Pada Oktober, Tesla melaporkan laba kuartalan terbesarnya, yaitu 874 juta dolar AS pada kuartal ketiga, tidak termasuk barang-barang khusus. Laba tersebut mendorong pendapatan perusahaan naik 156 persen dari kuartal tahun lalu, menandai pertumbuhan perusahaan selama lima kuartal berturut-turut.

Komite indeks mengatakan, pihaknya sedang mempertimbangkan apakah Tesla harus ditambahkan sekaligus atau dalam dua tahap terpisah. Tesla akan menggantikan salah satu perusahaan yang sudah terdaftar sebelumnya di S&P 500. Informasi ini akan dirilis lebih detail oleh S&P Global di kemudian hari.

Menurut S&P Global, ada lebih dari 11,2 triliun dolar AS aset dalam S&P 500, termasuk 4,6 triliun dolar AS dari total dana yang diindeks.

Analis Wedbush, Daniel Ives dan Strecker Back, menjelaskan, masuknya Tesla dalam S&P 500 merupakan langkah positif untuk pasar saham. "Pada akhirnya, akan menghilangkan ketidakpastian lain seputar cerita Tesla ke depannya," ucap mereka dalam sebuah catatan kepada klien.

Pada September, S&P 500 tidak menambahkan Tesla ke indeks perusahaannya. Mereka justru menambah Etsy, Teradyne dan Catelent yang menggantikan Blok H&R, Coty dan Kohl’s. Berita tersebut mengejutkan investor yang  berharap, produsen mobil Tesla segera dimasukkan dalam daftar setelah saham melonjak lebih dari 400 persen pada tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement