REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo bakal memprioritaskan layanan penanganan Covid-19 pada 2021. Penanganan Covid-19 tersebut meliputi beberapa hal, di antaranya, penanganan pasien, fasilitas, peralatan, prosedur, hingga penyiapan sumber daya manusia (personalia).
Direktur RS PKU Muhammadiyah Solo, Mardiatmo, mengatakan, persiapan personalia mencakup dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit jantung, dan sebagainya. Ini karena penyakit Covid-19 menjadi berbahaya tatkala ada penyakit penyerta (komorbit).
"Kami persiapkan itu untuk wilayah Solo dan sekitarnya," kata Mardiatmo kepada wartawan, Rabu (18/11).
Kemudian persiapan peralatan mulai dari ventilator, sampai dengan obat-obatan, antibiotika, vitamin, dan obat-obat antiviral akan dipersiapkan semua. Sedangkan persiapan fasilitas berupa ruang perawatan untuk pasien Covid-19 yang dibuat terpisah dari ruang perawatan pasien umum.
"Berbeda tempatnya. Tempatnya memang dekat tapi terpisah, tidak bisa dijangkau oleh orang umum. Tempatnya diusahakan sebagian besar bertekanan negatif, maka dimungkinkan meminimalisasi penyebaran," terang Mardiatmo.
Selanjutnya, dari sisi prosedur dalam menangani pasien Covid-19 betul-betul dipersiapkan. Prosedur tersebut mulai dari penanganan di UGD sampai dibawa ke ruang isolasi, dan jika diperlukan isolasi ICU. Selain itu, prosedur kemungkinan pasien sembuh penanganan pulangnyaatau saat ada pasien meninggal penanganannya seperti apa.
"Itu semua melalui pelayanan yang standar, jadi panduan praktik klinis kami siapkan dan semuanya seragam. Rumah sakit ini standar internasional," ujarnya.
Mardiatmo menyatakan, performance RS PKU Solo dalam melayanan pasien Covid-19, sudah banyak pasien yang sembuh. Sedangkan pasien yang meninggal terbatas. Artinya, angka kematian tidak terlalu tinggi. "Angka ini lebih rendah dari angka nasional, harus dipertahankan supaya kami bisa melayani pasien Covid-19 sebesar-besarnya," harapnya.
Mardiatmo menyebut, saat ini RS PKU Solo memiliki kapasitas 26 bed yang memenuhi syarat untuk pasien Covid-19. Selain itu, masih ada cadangan sebanyak lima bed. "Kami punya satgas penanganan Covid-19 yang kuat, jadi semua kebijakan kami terukur di dalam menangani Covid-19," imbuhnya.