REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah meningkatkan jumlah pemeriksaan Covid dan memperbaiki mekanisme operasional laboratorium. Sebab, kapasitas testing tercatat menurun di hari-hari tertentu seperti saat liburan.
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, peningkatan operasional laboratorium dapat dilakukan melalui penambahan jumlah shift laboran dan pemberian insentif yang sepadan, serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat.
“Selain itu perlu adanya pemeriksaan terkait kesesuaian jenis reagen dengan alat testing yang digunakan,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/11).
Kapasitas pemeriksaan laboratorium ataupun testing ini menentukan kemampuan sebuah wilayah untuk menjaring kasus baru sedini mungkin sehingga dapat menekan angka penularan, kematian, dan meningkatkan angka kesembuhan. Pemerintah, kata Wiku, juga terus berupaya mengejar ketertinggalan capaian angka standar testing oleh WHO.
“Standar testing per wilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi di dalamnya. Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang tinggi, maka diperlukan pelaksanaan testing sebanyak 267 ribu orang per minggu,” jelasnya.
Berdasarkan data Satgas, sejak awal Juni hingga pekan ketiga Oktober, terlihat tren peningkatan angka testing yang baik dan sempat kembali melemah pada dua pekan setelahnya. Namun, angka testing kembali meningkat hingga pekan ini. Pada pekan kedua November, angka testing Covid mencapai 86,25 persen.
“Pastikan setiap daerah mengevaluasi kemampuan testingnya dilihat dari laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium itu mengetesnya dan melaporkannya,” tambah Wiku.