Sabtu 21 Nov 2020 06:10 WIB

Ponpes Darunnajah Belajar Tatap Muka pada Januari 2021

Pendidikan akhlak santri tidak bisa dilakukan dalam pola daring.

Ponpes Darunnajah Belajar Tatap Muka pada Januari 2021. Ilustrasi Santri
Foto: Prayogi/Republika
Ponpes Darunnajah Belajar Tatap Muka pada Januari 2021. Ilustrasi Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami, Jakarta Selatan menargetkan pelaksanaan belajar mengajar secara tatap muka pada 9 Januari 2021. Ketua Umum Yayasan Darunnajah Hadiyanto Arief mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait rencana dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka. 

Koordinasi ini untuk memastikan protokol kesehatan yang diterapkan di pesantren modern tersebut telah sesuai dengan aturan dan kebijakan pemerintah. "Salah satu kewajiban pesantren sebagai warga, yaitu berkoordinasi dengan pemerintah agar tidak ada kesalahan di pondok-pondok kami yang sudah mendatangkan santri selain yang di Jakarta," katanya, Jumat (20/11).

Baca Juga

Ponpes Darunnajah memiliki 13 cabang di seluruh Indonesia. Menurut Hadiyanto, kebijakan ini diambil setelah selama sembilan bulan lamanya Ponpes Darunnajah memberlakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) kepada santri dan murid-muridnya.

"Darunnajah termasuk yang paling pertama memulangkan santri karena berada di zona merah, mengingat santri-santri kita berasal dari luar daerah, jadi kita merasa lebih aman di rumah," ujarnya.

Namun, setelah PJJ dilaksanakan, dari hasil evaluasi yang ada jika pendidikan di rumah terlalu lama dilakukan akan mengganggu pendidikan karakter atau akhlak para santri.

Menurut dia, para santri tidak hanya mendapat transfer ilmu saja tetapi juga mendapatkan pendidikan, pendidikan akhlak yang tidak bisa dilakukan dalam pola daring.

"Ponpes ini kaitannya dengan pendidikan akhlak yang memang tidak bisa dijalankan dalam bentuk daring," kata Hadiyanto.

Hadiyanto menambahkan, ada persyaratan wajib yang harus dipatuhi oleh para santri yang ingin mengikuti pendidikan tatap muka, salah satunya tahapan 'screening' untuk memastikan santri benar-benar bebas dari virus Covid-19.

Para santri sudah harus menjalani tes Covid-19 dari kampung halamannya, dan surat keterangannya dibawa saat tiba di Ponpes.

"Yang pasti dari 2.500 santri kita, sekitar 60-70 persen santri sudah bersedia kembali sekolah tatap muka," kata Hadiyanto.

Kesiapan Ponpes Darunnajah, memulai kegiatan belajar mengajar tatap muka ditinjau langsung oleh Wakil Gubernu DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Orang nomor dua di DKI Jakarta tersebut berpesan kepada pengurus Ponpes untuk benar-benar menjalankan protokol kesehatan 3M dengan ketat kepada para santri dan warga pesantren agar pandemi Covid-19 dapat ditekan.

Riza juga menambahkan, Pemprov DKI belum mengeluarkan kebijakan belajar tatap muka karena masih dalam kajian untuk rencana pembukaan pada awal 2021.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement