Selasa 24 Nov 2020 20:11 WIB

Benarkah Jembatan Shirat Kiamat Kelak Cuma Sehelai Rambut?

Makna dari shirat pada dasarnya adalah jembatan yang besar

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Makna dari shirat pada dasarnya adalah jembatan yang besar  ilustrasi kiamat
Foto: pulsk.com
Makna dari shirat pada dasarnya adalah jembatan yang besar ilustrasi kiamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah manusia berkumpul di Padang Mahsyar, mereka akan digiring menuju surga melalui jembatan bernama Shirathal Mustaqim. Beredar pendapat yang mengatakan bahwa jembatan tersebut seperti sehelai rambut yang dibagi menjadi tujuh.

Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ), Prof M Quraish Shihab, mengatakan penggambaran jembatan tersebut tidak benar.

Baca Juga

“Kalau dilihat dalam Alquran, jembatan itu dinamakan shirat. Shirat dalam bahasa berarti jembatan yang sangat lebar,” kata Quraish Shihab dalam video di kanal Youtube Najwa Shihab bertema Bekal Diri Menuju Ilahi : Persiapan Alam Kubur.

Namun, ada beberapa orang yang berjalan di pinggir jalan sehingga mereka terjatuh. Jika mereka berjalan di posisi tengah jembatan, itu berarti hidup mereka memiliki ciri moderasi wasathiyah dan mereka tidak akan jatuh.

Penggambaran surga tercantum dalam Alquran, antara lain surat Muhammad ayat 15 :

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ

Maṡalul-jannatillatī wu'idal-muttaqụn, fīhā an-hārum mim mā`in gairi āsin, wa an-hārum mil labanil lam yatagayyar ṭha'muh, wa an-hārum min khamril lażżatil lisy-syāribīn, wa an-hārum min 'asalim muṣaffā, wa lahum fīhā ming kulliṡ-ṡamarāti wa magfiratum mir rabbihim, kaman huwa khālidun fin-nāri wa suqụ mā`an ḥamīman fa qaṭṭa'a am'ā`ahum.

“Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong?”

Ada sebuah hadits yang juga menjelaskan tentang penggambaran surga. Dalam surga ada hal-hal yang tidak pernah terlintas di pikiran manusia.

حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنَا أَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ ذُخْرًا بَلْهَ مَا أُطْلِعْتُمْ عَلَيْهِ ثُمَّ قَرَأَ فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

“Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nashr, mengisahkan kepada kami, Abu Usamah, dari  Al A'masy, mengisahkan kepada kami Abu Shalih dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Allah 'azza wajalla berfirman:  'Aku telah menyiapkan sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas dibenak manusia untuk hamba-hambaKu yang shalih. ' Sebagai simpanan, biarkan apa yang diperlihatkan Allah pada kalian. " Setelah itu beliau membaca: "Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang." (As Sajdah: 17).  

“Jadi apa yang sebenarnya digambarkan terkait surga dan neraka di Alquran itu hanya ilustrasi. Bukan seperti itu persis,” ujar Quraish Shihab.

Lebih lanjut, dia menyebut ada uraian Imam Ghazali mengatakan di surga itu terlalu hebat. Namun, manusia ingin tahu seperti apa penggambaran surga. Sehingga Allah memberikan penggambaran sesuai dengan kemampuan nalar manusia.

Apa yang paling indah dalam hidup? Ada yang mengatakan hidup nyaman, memiliki rumah luas, ada air mengalir, dan lain-lain. Namun, surga jauh lebih hebat daripada itu. Cara penggambaran surga tersebut sama pula dengan penggambaran neraka.

“Penggambaran neraka adalah hal yang paling mengerikan dan sakit yang ada dalam benak manusia. Apa misalnya? Ada dibakar dan ada pula ditenggalamkan dalam es. Intinya neraka merupakan gambaran tentang siksaan yang amat pedih. Bisa jadi bukan api, tapi kita butuh mengetahuinya. Jadi Alquran memberikan gambaran seperti itu,” kata dia.  

https://www.youtube.com/watch?v=D7DRyg2lSD8

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement