Selasa 24 Nov 2020 21:10 WIB

Geopolitik Timur Tengah Berubah, Negara Mana Penjaga Islam?

Turki, Pakistan, Hingga UEA berebut menjadi pemimpin Islam

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Turki, Pakistan, Hingga UEA berebut menjadi pemimpin Islam. Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Turki, Pakistan, Hingga UEA berebut menjadi pemimpin Islam. Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kolumnis Pakistan Today, Sojla Sahar, menyampaikan pandangannya tentang dunia Islam saat ini lewat sebuah artikel.

Dia mengatakan, jika menengok ke sejarah, dapat dilihat bahwa dunia telah berperang lebih banyak atas agama atau demi martabat dan integritas negara mereka, daripada alasan lainnya.

Baca Juga

Hal itu karena menerima ideologi orang lain, entah itu agama atau nasional, lebih sulit dan inilah alasan yang berlaku di Timur Tengah jika seseorang melihat lebih dalam gambaran kompleks yang disajikan geopolitik. Dalam hal ini Uni Emirat Arab (UEA) telah mengambil langkah-langkah yang mengejutkan seluruh dunia Muslim.

Dunia Arab selama telah dianggap sebagai "penjaga Islam". Negara-negara Muslim lainnya pun melihat ke arahnya atas implementasi yang sempurna terhadap "nilai-nilai Islam" yang disalahtafsirkan dengan mengabaikan fakta bahwa sebagian besar nilai yang diikuti di dunia Arab adalah Arab, bukan Islam. Padahal jelas ada perbedaan besar antara kedua sudut pandang tersebut.

UEA baru-baru ini melonggarkan kendala sosialnya. Kendala-kendala ini telah menjadi pelindung dari mengadopsi praktik-praktik tidak Islami dan nilai-nilai pro-Barat. UEA telah mengizinkan pasangan untuk hidup bersama. Hal ini telah memungkinkan tanpa takut hukuman.

Terakhir, UEA juga menangguhkan kejahatan kehormatan yang telah mengkriminalisasi tindakan pembunuhan demi kehormatan. Keputusan UEA untuk mengubah kebijakannya menggambarkan bahwa UEA telah memilih avatar "baru", avatar yang lebih pro-Barat, meninggalkan nilai-nilai Islam.

Meluasnya kebebasan pribadi mencerminkan bahwa UEA sedang dalam perjalanan baru untuk mengubah masyarakatnya di dalam negeri.  Masa depan akan terungkap siapa yang akan duduk di singgasana "penjaga Islam". 

Sampai sekarang situasi geopolitik yang berubah menunjukkan bahwa Turki-lah yang tampaknya berupaya merebut takhta ini. Mungkin ini adalah debat lain tentang seberapa jauh Turki sendiri telah bergerak dalam Westernisasi selama beberapa dekade Kemalis. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement