REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghitungan global kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai 60 juta pada Rabu (25/11). Laju infeksi baru semakin cepat dan Amerika Serikat (AS) melaporkan rekor baru untuk jumlah rawat inap.
Secara global, infeksi mencapai 60,005 juta dan kematian pada 1,4 juta. Analisis data Reuters menunjukkan tingkat infeksi baru meningkat secara global.
Hanya butuh 17 hari untuk beralih dari 50 juta kasus menjadi 60 juta, dibandingkan dengan 21 hari yang dibutuhkan dari 40 juta menjadi 50 juta. Sekitar 580.000 kasus telah dilaporkan setiap hari selama seminggu terakhir dan sekitar setengah dari semua kasus sejak dimulainya pandemi dilaporkan selama 70 hari terakhir.
Menurut penghitungan Reuters, pejabat di AS mendesak warganya untuk tinggal di rumah selama liburan Thanksgiving yang akan datang. Anjuran itu muncul karena melonjaknya jumlah pasien Covid-19 mendorong profesional medis kewalahan.
AS telah melaporkan 1 juta kasus Covid-19 baru dalam waktu kurang dari seminggu. Kondisi itu menjadikan total infeksi yang dilaporkan lebih dari 12,5 juta dan jumlah kematian menjadi 260.000.
Sedangkan di Eropa menunjukkan 1 juta kasus baru tercatat hanya dalam lima hari, dengan total lebih dari 16 juta kasus, termasuk 365.000 kematian. Pemerintah di seluruh wilayah itu sedang berjuang untuk memberlakukan pembatasan publik sambil mengizinkan keluarga untuk merayakan Natal tanpa memicu wabah lebih lanjut.
Karantina nasional di Inggris akan berakhir minggu depan. Namun, Jerman, Spanyol, dan Italia telah mengumumkan pembatasan selama periode liburan, termasuk pembatasan tamu rumah.
Wilayah Amerika Latin memiliki jumlah kematian tertinggi yang dilaporkan di dunia. Wilayah itu mewakili sekitar 21 persen dari semua kasus global dan lebih dari 31 persen dari semua kematian global yang dilaporkan.
Brasil pekan lalu bergabung dengan AS dan India sebagai satu-satunya negara yang mencatat lebih dari 6 juta infeksi. Dengan hampir 170.000 kematian yang dikonfirmasi, Brasil memiliki angka kematian tertinggi kedua di dunia.
India tetap menjadi negara yang terkena dampak terburuk kedua di dunia dengan hampir 9,2 juta kasus. Negara itu terus melaporkan perlambatan dalam kasus baru dalam beberapa pekan terakhir. Rata-rata sekitar 44.000 kasus sehari selama seminggu terakhir, jauh turun dari puncak di bawah 97.900 kasus pada pertengahan September.