Kamis 26 Nov 2020 10:52 WIB

IDI: Tak Perlu Khawatir Berlebih Soal Keamanan Vaksin

Vaksinasi seharusnya merupakan hal biasa yang sudah diterima masyarakat Indonesia.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih berharap masyarakat tak perlu khawatir soal efektivitas dan keamanan vaksinasi Covid-19. Ia mengatakan, vaksinasi seharusnya merupakan hal biasa yang sudah diterima masyarakat Indonesia. Daeng mengingatkan, salah satu contoh vaksinasi yang dilakukan di Indonesia adalah imunisasi.

"Mungkin juga seluruh rakyat Indonesia yang ada sekarang mulai yang kecil sampai yang paling tua,  kalau mau jujur hampir seluruhnya adalah generasi yang diselamatkan oleh vaksin," katanya dalam diskusi yang digelar di DPR RI, Rabu (25/11).

Ia mencontohkan vaksin cacar yang menyelamatkan sebagian besar masyarakat Indonesia dari kematian. Sama halnya dengan adanya proses pengembangan vaksin Covid-19, maka tujuan utamanya adalah menyelamatkan dari Covid-19.

Ia pun menyayangkan berkembangnya  informasi di media sosial yang mendegradasi Vaksinasi. "Ini lucu,  secara kesejaharahan kita di selamatkan oleh  vaksinasi atau imunisasi," ujar dia.

Ia menjelaskan,  di pelayanan kesehatan, vaksin sudah menjadi hal biasa sebagai salah satu modalitas pelayanan kesehatan. Di rumah sakit, Puskesmas di posyandu, vaksin juga diberikan. "Artinya proses vaksinasi dan imunisasi ini tidak perlu dipertanyakan," ujarnya.

Daeng mengakui, pemilihan vaksin memang harus aman dan efektif. Namun, ia berharap, masyarakat bisa mempercayakan tugas tersebut pada BPOM yang berlaku sebagai sistem penjamin.

"Menjamin efektivitas obat vaksin ini bagian dari obat,  masuk kelompok obat jadi yang ada di badan POM yang pengurusan pikir-pikir itu vaksin obat itu tiap hari dilakukan, jaminan untuk aman dan efektif," ujar dia.

"Kalau badan POM sudah bekerja dengan baik dengan profesional dengan prudent dari hasil penelitian siapa pun harus mengakui karena yang dikerjakan badan POM itu pekerjaan sehari-hari,  detik-detik dan mereka bekerja profesional sesuai dengan standar internasional, standar WHO," ujar Daeng kembali menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement