REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - PBB dan Qatar merampungkan kesepakatan mendirikan kantor program kontra-terorisme PBB di Doha pada Rabu.
Menurut pernyataan bersama, Kantor Program UNOCT tentang Keterlibatan Parlemen akan berfungsi sebagai pusat penelitian, pengetahuan, dan pengembangan kapasitas, memanfaatkan inovasi dan kemitraan untuk meningkatkan dukungan kepada anggota parlemen di seluruh dunia.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Ahmed bin Abdullah bin Zaid Al Mahmoud, juru bicara Dewan Syura Qatar, dan Vladimir Voronkov, wakil sekretaris jenderal Kantor Kontra-Terorisme PBB.
"Qatar melakukan segala upaya untuk membantu anggota parlemen di seluruh dunia dalam tugas mulia mereka menyelamatkan umat manusia dari momok terorisme," kata Al Mahmoud.
Dia mengatakan pihaknya sedang melakukan persiapan untuk membuka kantor dan menyusun rencana aksi bekerja sama dengan PBB.
Sementara itu, Vornkov memuji peran Qatar dalam memerangi terorisme. Proyek kontra-terorisme dengan PBB ini memberikan kepercayaan pada sikap Doha atas tuduhan rival di kawasan bahwa negara itu mendukung kelompok teroris.
Qatar secara konsisten membantah tuduhan yang diajukan oleh Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir ketika mereka memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha dan memberlakukan blokade darat, laut, dan udara pada 2017.