REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Denny JA meluncurkan delapan serial film Jeritan Batin di Era Virus Corona. Sejumlah artis ternama terlibat dalam film tersebut, di antaranya Christine Hakim, Reza Rahadian, Ine Febriyanti, Ruth Marini, Ray Sahetapy, Marini, Agus Kuncoro dan Lukman Sardi.
“Drama manusia, jeritannya, harapannya, paling mencolok kita saksikan justru di era bencana besar. Pandemik dengan skala seperti ini tak terjadi 100 tahun sekali. Saya ingin merekamnya. Mencari hikmah dari derita,” kata Denny terkait dengan film yang dia luncurkan di akhir November 2020.
Film terkait pandemi Covid-19 ini merupakan film pendek. Setiap seri film, durasinya hanya sekitar 20 menit.
Serial film ini diluncurkan Denny di media sosial, akun Youtubenya: Karya Terpilih Denny JA. “Melalui Youtube, karya kita mudah diakses siapa saja, dimana saja, kapan saja,” ungkap Denny.
Delapan film ini, menurut Denny, memvisualkan delapan cerpen esai yang ditulisnya. Kumpulan cerpen esai soal suara batin di era virus corona sudah lebih dahulu diterbitkan Denny dalam buku berjudul 'Atas Nama Derita'.
Berbagai isu diangkat dalam film itu. Menurut Denny, ada kisah dokter yang merasa puncak gunung prestasinya adalah wafat ketika menolong pasien. Ada kisah warga yang diisukan mati kelaparan. Ada kisah pemimpin komunitas yang wafat karena corona dan satu kampung diisolasi.
Ada pula kisah UKM yang bangkrut total. Ia bergantung pada satu satunya harta berharga: Keris Pusaka. "Ada pula kisah aktivis yang istrinya wafat dan ingin menggugat menteri kesehatan,” kata Denny.
Denny menyebut ada empat keunikan dalam serial film ini. Pertama, semua berdasakan kisah nyata. Namun agar dramatik, aneka kisah itu difiksikan. Semua kisah terjadi dan soal seputar virus corona.
Kedua, film ini mengkombinasikan artis dan aktor dengan kekuatan animasi. Di antara dialog pemeran manusia, juga tersaji adegan yang diekspresikan melalui animasi.
Ketiga, semua bisa diakses dan ditonton secara gratis di media sosial. Beberapa film itu sudah ditonton di atas 10 ribu. "Saya melihat di setiap film, ada iklan yang dipasang oleh Youtube sendiri, berarti serial film ini dianggap layak dimonetisasi. Saya sendiri sengaja menggratiskan film ini untuk ditonton siapa saja. Ini bagian dari derma saya,” ungkap Denny.
Keempat, sengaja mengajak artis dan aktor papan atas untuk hadir dalam serial film ini. Peristiwa besar seperti pandemik harus pula disentuh oleh pemeran yang juga besar.
Secara operasional, kata Denny, film ini dibuat oleh FX Purnomo, Futih dan J&R production. "Saya menjadi supervisi terakhir untuk finishing touch,” ungkapnya.