Ahad 29 Nov 2020 23:50 WIB

Kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya, Sekda: Luar Biasa

Sekda menyebut kasus covid-19 di Kota Tasikmalaya luar biasa.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
 Kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya, Sekda: Luar Biasa. Foto: Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya, Sekda: Luar Biasa. Foto: Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya menilai peningkatan kasus Covid-19 di daerah sudah dalam kategori luar biasa. Ia menyebutkan, angka terkonfirmasi positif Covid-19 per Ahad (29/11) sudah hampir menembus 700 kasus, di mana 258 orang di antaranya masih menjalani isolasi.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Ahad pagi, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 697 orang. Sebanyak 415 orang telah dinyatakan sembuh, 258 masih menjalani isolasi, dan 24 orang meninggal dunia.

Baca Juga

"Itu kan sudah melebihi daya tampung tempat isolasi. Jadi kita jajaki untuk sewa hotel untuk tempat karantina," kata dia saat dihubungi, Ahad (29/11).

Ia menjelaskan, saat ini sudah ada satu hotel yang siap untuk dijadikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya untuk membuat proposal anggarannya untuk diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) 

Menurut Ivan, BNPB sudah meminta daerah yang kekurangan tempat isolasi untuk mengajukan proposal anggaran pembiayaan. Sebab, anggaran daerah tak bisa sepenuhnya menutupi kekurangan anggaran yang ada.

"Untuk (sewa hotel) sebulan itu kan bisa mencapai 300-400 juta. Kalau BNBP tak bisa, kita mau tak mau harus siapkan," kata dia.

Ivan menjelaskan, pemusatan isolasi untuk pasien Covid-19 sengaja dilakukan di Kota Tasikmalaya. Pasalnya, isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 tak menjamin mereka bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Sebaliknya, penerapan isolasi mendiri justru berpotensi menjadi kemunculan klaster keluarga.

"Mungkin kalau di rumah, protokol keshetaan tak diterapkan dengan baik. Justru kan bisa banyak," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement