REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Satuan Tugas COVID-19 Desa Dibal Kecamatan Ngeplak Kabupaten Boyolali menutup sementara Pasar Tradisional Dibal selama dua hari. Penutupan ini karena diketahui dua warganya yang tinggal di lingkungan pasar dinyatakan positif COVID-19.
"Pasar Dibal ditutup mulai Senin (30/11) karena ada dua warga yang tinggal di lingkungan pasar dinyatakan positif COVID-19," kata Katua Satgas COVID-19 Desa Dibal, Budi Setiyono, Senin (30/1.
Budi Setiyono yang juga menjabat Kepala Desa Dibal tersebut menjelaskan penutupan Pasar Dibal di Ngemplak Boyolali itu, untuk melindungi para pedagang dan pembeli dari penularan COVID-19 di lingkungannya.
Pihaknya selama Pasar Dibal ditutup dari aktivitas jual beli dilakukan penyemprotan cairan disinfektan agar lingkungan pasar steril dari virus corona. Penyemprotan disinfektan tidak hanya dilakukan di dalam pasar saja tetapi juga luar pasar.
"Penyemprotan disinfektan dilakukan selama tiga hari berturut-turut mulai Ahad (29/11), Senin ini, dan kemudian pada Selasa (1/12)," kata Budi.
Menurut Budi Pasar Dibal akan kembali dibuka kegiatan jual beli pada Rabu (2/12), dengan penjagaan protokol kesehatan yang ketat oleh petugas Linmas Desa Dibal.
Pedagang dan pembeli di Pasar Dibal hukumnya wajib mengenakan masker dengan menjaga jarak, dan sering mencuci tangan dengan sabun.
"Petugas melarang baik pedagang maupun pembeli yang tidak mengenakan masker masuk ke dalam pasar. Mereka akan diminta pulang jika ketahui tidak memakai masker di pasar," kata Budi.
Dua warganya di lingkungan Pasar Dibal yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari hasil tes usap dinyatakan positif yakni bernisial JS dan Dn.
Berdasarkan perkembangan data COVID-19 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali hingga Senin ini, jumlah bertambah 33 kasus sehingga secara akumulasi menjadi 2.032 kasus.
Menurut Kepala Dinkes Boyolali dokter Ratri S Survivalina jumlah akumulasi positif COVID-19 sebanyak 2.032 kasus. Rinciannya, pasien dirawat di rumah sakit 195 kasus, isolasi mandiri 391 kasus, sudah dinyatakan sembuh 1.381 kasus, dan meninggal dunia 65 kasus.