REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setelah Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), H Giring Ganesha, mengingatkan warga Tangerang Selatan mewaspadai potensi kecurangan dan politik uang, pernyataan yang senada juga diungkapka Andi Syafrani SHI, MCCL, dosen ilmu hukum di Fakultas Syariah Hukum Universitas Syarif Hidayatullah (Sahid) Ciputat.
Bahkan Andi Syafrani juga menyebut kasus Willy Prakarsa pendukung salah satu pasangan calon yang sedang diadili di PN Tangerang dengan dakwaan politik uang, potensi kasus-kasus lain akan bermunculan bahkan lebih massif
"Adanya kasus dugaan politik uang yang sudah masuk ke pengadilan dalam Pilkada Tangsel menunjukkan adanya potensi akan munculnya kasus serupa, bahkan lebih massif. Mengingat waktu pencoblosan sudah semakin dekat" kata Andi Syafrani saat dihubungi wartawan Senin (30/11).
Alumnus S2 dari Universitas Victoria Australia itu menyebut pengalaman Pilkada Tangsel sebelumnya yang tak lepas dari politik uang dan 'intimidasi struktural'.
"Pengalaman Pilkada sebelumnya menunjukkan adanya potensi pelanggaran berupa politik uang serta intimidasi melalui jalur struktural Pemerintahan Daerah" kata Andi Syafrani merujuk pada dugaan pelibatan ASN Pemkot Tangsel untuk mendukung Paslon Petahana dengan intimidasi.
Meskipun demikian Andi Syafrani tetap yakin warga Tangsel yang cerdas akan menolak politik uang dan berharap Pilkada Tangsel mampu melahirkan pemimpin yang bersih karena politik uang hanya akan menyengsarakan warga sendiri.
"Sebagai wilayah kota penopang Ibu Kota, Tangsel diharapkan melahirkan pemimpin yang jadi contoh dan bersih, bahkan sejak dalam proses pemilihan. Untuk itu warga Tangsel yang cerdas akan menolak untuk diberi uang atau dalam bentuk apa pun dalam memilih nanti. Jangan rusak Pilkada dengan uang yang akan menyengsarakan warga sampai 5 tahun ke depan" jelas Andi Syafrani.