Jumat 04 Dec 2020 19:53 WIB

Tasikmalaya Kesulitan Tambah Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Dari 1.010 kasus, 533 masih aktif, hanya sekira 300 pasien diisolasi tersentralistik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat total terdapat 1.010 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah hingga Jumat (4/12). Sebanyak 533 kasus di antaranya masih aktif. Namun, tak semua pasien terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya menjalani isolasi di tempat khusus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, hanya sekira 300 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di daerahnya yang menjalani isolasi secara tersentralistik. Tempat isolasi tersentralistik itu di antaranya adalah sejumlah rumah sakit, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Siliwangi (Unsil), dan salah satu gedung di pesantren yang menampung para santri yang positif di lingkungan itu.

"Sisanya kita isolasi mandiri di rumah dengan persyaratan yang ketat," kata dia saat dihubungi Republika, Jumat (4/12).

Menurut dia, secara regulasi pasien terkonfimasi positif Covid-19 tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri. Namun, ia menilai, pegobatan akan lebih mudah dilakukan jika isolasi dilakukan dengan tersentralistik, sehingga pengawasannya dapat dilakukan dengan maksimal.

Saat ini, Uus menyebutkan, kapasitas tempat isolasi terpusat yang ada sudah tak daoat lagi menampung pasien. "Untuk sekarang, tempat isolasi terpusat diprioritaskan kasus yang butuh penanganan." kata dia.

Ia menjelaskan, pihaknya masih terus berupaya untuk menambah ruang isolasi. Pertama, saat ini pihaknya masih melakukan pembahasan untuk menggunakan hotel sebagai tempat isolasi tambahan. Selain itu, menurut dia, terdapat dua rumah sakit yang masih dalam proses pembangunan.

"Kita tinggal pasang IPAL saja untuk digunakan," kata dia.

Uus menjelaskan, untuk menambah ruang isolasi bukan hanya harus disiapkan tempatnya. Di luar itu, tenaga kesehatan (nakes) juga harus disiapkan, sehingga pengawasan pasien bisa dilakukan dengan maksimal.

Menurut dia, untuk membuka tempat isolasi baru, sedikitnya diperlukan 35-30 nakes. "Kita minggu ini akan melakukan rekrutmen relawan nakes. Selain itu, pada Januari nanti ASN baru akan mulai masuk, termasuk yang nakes," kata dia.

Selain itu, ia menambahkan, untuk menyewa hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19, pihaknya masih merumuskan proposal anggaran untuk diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Menurut dia, pengusulan proposal itu harus lebih dulu memenuhi persyaratan yang ada.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement