REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM). Dari 1.141 proposal, sebanyak 272 proposal dinyatakan lulus seleksi dan menerima bantuan pendanaan sebagai stimulus dan pengembangan bisnis senilai Rp 5 juta sampai Rp 15 juta.
Proposal yang diterima dibagi ke dalam tiga bidang yaitu akademik (universitas, institut dan sekolah tinggi), vidang vokasi (politeknik), dan bidang disabilitas. Dana tersebut diperuntukan bagi setiap usulan yang lolos seleksi pada seluruh kategori yang terdiri dari 202 bidang akademik, 59 bidang vokasi, dan 11 bidang disabilitas.
"Kami mengucapkan selamat kepada para finalis yang telah lulus ke babap final KIBM 2020, baik dari bidang akademik, vokasi, dan disabilitas. Kami beranggapan bahwa seluruh finalis adalah juara untuk kompetisi ini dan Anda adalah calon-calon juara hebat untuk Indonesia masa depan," kata Dirjen Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto, dalam keterangannya, Jumat (4/12).
Melalui program ini, Wikan berharap mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan mampu bersaing secara global dengan mengoptimalkan potensi nasional. Wikan juga berharap para peserta KIBM mampu menciptakan ide-ide bisnis yang mampu mengundang investor yang besar dari dalam dan luar negeri.
Wikan mengatakan, sebenarnya para investor sedang menunggu ide-ide yang segar dan berorientasi kepada kebutuhan masa depan. "Saya pastikan dana yang terparkir dari investor-investor itu sangat besar dan mereka kalau sudah percaya kepada sebuah ide dan pemilik ide itu, mereka akan jauh lebih confident untuk mengalirkan dana mereka pada start up seperti ini," kata dia.
Wikan juga merasa bangga atas capaian mahasiswa disabilitas yang telah membangun motivasi bagi teman-temannya. Ia mendorong agar para mahasiswa ini mampu membangun kesadaran, motivasi, dan kepercayaan diri mahasiswa inklusi dalam berwirausaha.