Senin 07 Dec 2020 12:23 WIB

Dewan Medis AS Tangguhkan Izin Praktik Dokter Antimasker

Pemerintah Oregon mewajibkan petugas medis untuk memakai masker di situasi perawatan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SALEM -- Dewan Medis Negara Bagian Oregon, Amerika Serikat (AS) menangguhkan izin praktik dokter anti-masker. Di sebuah kampanye Presiden AS Donald Trump, dokter tersebut mengatakan ia tidak memakai masker saat berada di kliniknya di Dallas, Oregon.

Pada Ahad (6/12) stasiun televisi KGW-TV melaporkan pada kampanye Trump bulan November lalu Dr. Steven LaTulippe juga mengajak orang lain tidak memakai masker. Pemerintah Oregon mewajibkan petugas medis untuk memakai masker di situasi perawatan medis.

Baca Juga

Hasil pemungutan suara dewan medis Oregon pekan ini memutuskan untuk mencabut sementara izin praktek LaTulippe karena dapat membahayakan keselamatan pasien. LaTulippe  tidak merespons permintaan komentar dari KGW-TV. Ia juga tidak pernah menanggapi permintaan komentar sebelumnya.

Sementara itu, jumlah kasus infeksi virus corona di AS melonjak tajam. Rumah sakit-rumah sakit di Kalifornia terancam kewalahan merawat pasien. Mulai Ahad ini, lima county di San Francisco Bay Area dan San Joaquin Valley memberlakukan peraturan pembatasan sosial yang lebih ketat.

Sementara rumah sakit anak di St. Louis sudah merawat pasien dewasa. Sebab, rumah sakit umum di daerah itu kewalahan dengan jumlah kasus virus corona yang terus bertambah. 

Direktur medis Rumah Sakit Anak SSM Health Cardinal Glennon Dr. Marya Strand, mengatakan pada surat kabar St. Louis Post-Dispatch, langkah itu dilakukan untuk meringankan beban rumah sakit lain. Rumah Sakit Anak St. Louis pun membukakan pintu mereka bagi orang dewasa. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement