Senin 07 Dec 2020 16:25 WIB

Lewat Program JKN-KIS, Perhatian Pemerintah Terasa Nyata

Masyarakat kurang mampu dapat mengakses layanan kesehatan gratis

 Ani Zahara (46 tahun), salah seorang peserta JKN-KIS yang sudah merasakan kebaikan program ini.
Foto: BPJS Kesehatan
Ani Zahara (46 tahun), salah seorang peserta JKN-KIS yang sudah merasakan kebaikan program ini.

REPUBLIKA.CO.ID, CURUP -- Kehadiran pemerintah dirasakan secara nyata melalui pemberian bantuan jaminan sosial kesehatan Program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi masyarakat yang kurang mampu.

“Sudah dari 2015 saya terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Saya dan suami serta anak-anak saya sudah terdaftar semuanya. Awalnya tidak percaya. Waktu itu kartunya diberikan oleh aparat desa. Katanya kami sekeluarga mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dengan kartu ini kami bisa berobat dan tidak perlu membayar iuran setiap bulannya” ujar Ani Zahara (46 tahun), salah seorang peserta JKN-KIS yang sudah merasakan kebaikan program ini, seperti dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (7/12).

Baca Juga

Saat ditemui, Ani sedang mendapatkan perawatan di Klinik An-Nissa yang terletak di Kabupaten Rejang Lebong. Menurutnya, ini sudah hari ketiga ia dirawat di Klinik An-Nissa.

"Kemarin suami saya langsung mengantar ke sini karena malam itu saya rasakan sakit sekali di bagian perut. Saya merasa ini hanya penyakit kembung masuk angin biasa, makanya saya hanya tidur saja supaya rasa sakitnya hilang, tapi ternyata makin sakit. Suami saya langsung mengantar ke IGD Klinik An-Nissa. Walaupun FKTP kami di Puskesmas Curup Timur, karena kondisi darurat dan sudah malam jadi kami mendapatkan perawatan di sini. Rasa sakitnya menyiksa sekali dan dokter menyarankan untuk dirawat inap saja,” ujarnya.

Ani didiagnosa menderita penyakit gastritis. Gastritis merupakan kondisi di mana lapisan kulit dalam lambung mengalami peradangan atau bahkan membengkak. Penyakit ini dapat muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung dalam waktu yang lama tanpa memandang usia penderitanya.

“Kalau kata orang penyakit maag, tapi yang kali ini sakit sekali sampai ke ulu hati. Makanya saya tidak tahan lagi dan minta dibawa berobat segera. Alhamdulillah sekarang jauh lebih baik. Sebentar lagi mungkin diperbolehkan untuk pulang,” ujarnya.

Ani juga menceritakan pengalamannya dalam mengakses pelayanan kesehatan di Klinik An-Nissa. Menurutnya, pelayanan yang ia terima sangat nyaman dan tak ada kendala sama sekali.

“Saya berterima kasih sekali untuk dokter dan perawat yang sudah merawat. Juga kepada BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan program ini. Saya bisa dirawat tanpa biaya hanya dengan menunjukkan KIS yang saya miliki. Rasanya lega saya bisa berobat tanpa harus memusingkan akan biaya pengobatan,” ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement