Rabu 09 Dec 2020 00:05 WIB

Profesor Israel Sebut AS Kerja Sama dengan Alien

Profesor Eshed sebut alien telah menasihati Donald Trump.

Rep: Umar/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan kepala program keamanan luar angkasa Israel, Prof Haim Eshed, mengklaim Presiden Donald Trump hampir mengungkap bahwa AS diam-diam bekerja dengan alien dari 'Galactic Federation' di Planet Mars. Hal itu disampaikan Eshed kepada media Israel dilansir dari Al Arabiya, Selasa (8/12).

Eshed yang menjabat sebagai kepala program luar angkasa Israel dari 1981 hingga 2010, bahkan menyebut tidak hanya Pemerintah AS menjalin hubungan dengan alien. Namun alien tersebut juga menasehati Presiden Trump untuk tidak membeberkan keberadaan mereka jika terjadi keadaan yang membuat banyak orang histeris.

Baca Juga

"UFO telah meminta untuk tidak mempublikasikan bahwa mereka ada di sini, umat manusia belum siap. Trump hampir mengungkapkannya, tetapi alien di Federasi Galaksi berkata, 'Tunggu, biarkan orang-orang tenang dulu'. Mereka tidak ingin memulai histeria massal. Mereka ingin membuat kita waras dan mengerti terlebih dulu," ujar Eshed.

Dia juga mengklaim, astronot Amerika sedang berkoordinasi dengan alien di "pangkalan bawah tanah" di planet Mars. "Mereka (alien) telah menunggu umat manusia untuk berkembang dan mencapai tahap di mana kita secara umum akan memahami apa itu ruang angkasa dan pesawat ruang angkasa," tambahnya.

Alien tersebut, lanjut Eshed, diduga telah menunggu sampai umat manusia menjadi lebih berkembang sebelum alien mengungkapkan keberadaan mereka. Profesor Eshed juga mengakui, sebagian orang tentu meragukan klaimnya. Tetapi ia bersikeras ada kecenderungan yang berkembang untuk menerima keberadaan alien.

"Ke mana pun saya pergi dengan hal ini di dunia akademis, mereka berkata, 'pria itu telah kehilangan akal sehatnya'. Hari ini mereka sudah berbicara secara berbeda. Saya tidak akan rugi apa-apa. Saya telah menerima gelar dan penghargaan. Saya dihormati di universitas di luar negeri, di mana trennya juga berubah," tambahnya.

Eshed menerima Penghargaan Keamanan Israel tiga kali, termasuk dua kali untuk 'Penemuan Teknologi Rahasia'. Dia awalnya membuat tanggapan untuk '7 Days', edisi akhir pekan harian Israel Yedioth Aharonoth. Namun, tidak ada pemerintah atau program luar angkasa yang mendukung klaim Eshed.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement