REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Saat ini Amerika Serikat (AS) terus memantangkan regulasi soal sistem kendali otonom. Pembahasan soal regulasi ini dilakukan oleh The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan Kementerian Transportasi AS.
Sistem kendali otonom adalah sistem yang cukup rumit dan sangat berkaitan dengan keselamatan berkendara. Diperlukan regulasi yang paling tepat agar penggunaan sistem itu dapat berjalan dengan baik.
Agar hadir sebagai regulasi yang komprehensif, masyarakat pun diberikan kesempatan dalam memberikan masukan soal regulasi sistem kendali otonom. Selain itu, sejumlah pabrikan otomotif juga memiliki hak untuk memberikan pandangan soal regulasi tersebut.
Dilansir dari Reuters pada Ahad (6/12), Menteri Transportasi AS, Elaine Chao mengatakan, pembuatan peraturan ini akan membantu mengatasi kekhawatiran publik tentang keselamatan, keamanan, dan privasi tanpa menghambat inovasi dalam pengembangan sistem kendali otonom.
Setelah pembahasan ini, selanjutnya NHTSA akan menerbitkan panduan untuk industri dan memberikan edukasi bagi konsumen. Diperkirakan, regulasi soal sistem kendali otonom baru akan mencapai final dalam beberapa tahun kedepan.
Soal sistem ini, Tesla merupakan salah satu pabrikan yang cukup agresif dalam melakukan pengembangan. Bahkan, CEO Tesla, Elon Musk memperkirakan, sistem Full Self Driving (FSD) akan segera dirilis di ujung tahun ini.
Dilansir dari Car and Driver pada Oktober, ia mengungkap, untuk membuat sistem FSD mampu bekerja secara optimal merupakan sesuatu hal yang cukup menantang. "Ini adalah hal yang sulit karena lalu lintas merupakan hal yang rumit," kata Elon Musk.
Oleh karena itu, ia berharap penggunaan FSD dapat segera berjalan dengan masif. Karena, ia mencontohkan, mesin pencari Google pun dapat memberikan hasil yang akurat setelah mendapat masukan dari para penggunanya.
Dari situ, ia menilai, semakin banyak yang menggunakan fitur autopilot, maka sistem ini akan segera memberikan kinerja yang optimal. Karena, setiap kendaraan otonom akan memberikan feedback dari setiap keadaan yang dialaminya.
Hal ini pun dinilai jadi hal yang cukup penting mengingat kondisi lalu lintas dan jalanan real adalah hal yang kompleks dan kerap tak terakomodasi dalam simulasi.