Saturday, 25 Rabiul Awwal 1446 / 28 September 2024

Saturday, 25 Rabiul Awwal 1446 / 28 September 2024

Pengungsi Merapi Mencoblos di TPS Khusus

Rabu 09 Dec 2020 11:26 WIB

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih

Warga memasukkan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Kalitengah Lor di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (9/12/2020). Warga Dusun Kalitengah Lor yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi melakukan pemungutan suara Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020 di barak pengungsian Desa Glagaharjo.

Warga memasukkan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 8 Kalitengah Lor di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (9/12/2020). Warga Dusun Kalitengah Lor yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Merapi melakukan pemungutan suara Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020 di barak pengungsian Desa Glagaharjo.

Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Pengungsi Merapi menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada Kabupaten Sleman

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Pengungsi Gunung Merapi dari Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman yang menempati barak pengungsian Glagaharjo pada Rabu (9/12) menggunakan hak suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman 2020 di tempat pemungutan suara (TPS) khusus. TPS khusus itu berlokasi di TK ABA Glagaharjo.

"Pada pelaksanaan Pilkada Sleman ini, para pengungsi memberikan hak suaranya di TPS khusus di TK ABA Glagaharjo," kata Panewu Cangkringan Suparmono.

Baca Juga

Menurut dia, TPS khusus tersebut sengaja dibangun di sekitar barak pengungsian untuk mengakomodasi hak pilih para pengungsi bencana erupsi Merapi. "Lokasi TPS khusus ini berada di samping Balai Kalurahan Glagaharjo, tidak jauh dari barak pengungsian. Ini agar para pengungsi lebih mudah dalam memberikan hak suara pada Pilkada," jelasnya.

Ia mengatakan para pengungsi yang mayoritas merupakan warga kelompok rentan ini dirasa akan kesulitan jika harus memberikan hak suaranya di TPS Dusun Kalitengah Lor. "Mereka yang memiliki hak suara mayoritas merupakan pengungsi lansia dan beberapa pengungsi dewasa yang harus mengungsi karena memiliki anak kecil dan balita, serta ibu hamil. Jadi cukup repot kalau harus kembali ke dusun untuk mencoblos," kata dia.