REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan telah membuat kesepakatan dengan empat perusahaan farmasi untuk memasok vaksin Covid-19 bagi 44 juta orang pada Selasa (8/12).
Menurut Kementerian Kesehatan, negara tersebut telah memesan 64 juta dosis vaksin dari AstraZeneca Inc., Pfizer, Janssen dari Johnson & Johnson dan Moderna untuk 34 juta orang, sementara proyek vaksin global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan memasok vaksin untuk 10 juta orang, kutip kantor berita Yonhap.
Kementerian mengatakan mereka telah menandatangani kesepakatan dengan AstraZeneca dan akan menandatangani kontrak dengan tiga perusahaan lainnya akhir bulan ini. Korea Selatan telah mengalokasikan 1,2 miliar dolar AS untuk program vaksinasi.
“Karena pengembangan vaksin belum selesai dan masih ada kekhawatiran atas keamanan dan kemanjurannya, kami akan secara fleksibel memutuskan jadwal vaksinasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor,” kata Menteri Kesehatan Park Neunghoo.
Jumlah yang dipesan sebelumnya cukup untuk memvaksinasi 88 persen populasi negara. Sesuai dengan rencana pemerintah, pertama-tama vaksin akan diberikan kepada orang tua, petugas kesehatan garis depan dan kemudian kepada seluruh penduduk.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.Korea Selatan melaporkan 594 kasus virus corona baru selama 24 jam terakhir, sehingga jumlah total kasus di negara itu menjadi 38.755. Dengan tiga kasus kematian baru, total kematian akibat virus itu juga naik menjadi 552.
Penyebaran baru virus di Ibu Kota Seoul dan sekitarnya memaksa otoritas kesehatan untuk menaikkan tingkat kewaspadaan menjadi 2,5, tertinggi kedua di bawah sistem lima tingkat, yang dimulai pada Selasa selama tiga minggu ke depan. Pertemuan lebih dari 50 orang dilarang dan fasilitas seperti pusat kebugaran dan bar karaoke akan ditutup.
Restoran, bioskop, dan tempat lain yang banyak digunakan oleh umum tidak diizinkan beroperasi setelah jam 9 malam.