REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kebudayaan, Tri Rismaharini meminta pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 01, Eri Cahyadi-Armuji merealisasikan janji kampanye, setelah unggul berdasarkan hitung cepat. Risma mengingatkan, janji adalah hutang. Maka dari itu, wajib bagi mereka memenuhi janjinya kepada masyarakat Surabaya.
"Janji itu utang. Jadi apa-apa yang sudah kita janjikan kepada warga Surabaya harus bisa direalisasikan," ujar Risma saat menyampaikan pidato di kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Jalan Stail, Surabaya, Rabu (9/12).
Risma bersyukur karena PDI Perjuangan bisa meneruskan kemenangan di Kota Pahlawan. Artinya, kata dia, PDI P diberi kesempatan untuk melanjutkam pembangunan yang sudah dlakukan di Kota Surabaya. Risma kemudian meminta masyarakat Kota Surabaya kembali bersatu. Ia tidak ingin Pilkada serentak malah menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
"Warga Surabaya tidak ada perpecahan, tidak ada lagi perbedaan, tidak ada lagi permusuhan. Ini juga ada PSI (Partai Solidaritas Indonesia) mari kita bangun bersama-sama dengan seluruh partai lain untuk melanjutkan pembangunan Kota Surabaya," ujar Risma.
Pasangan calon wali dan wakil wali ota Surabaya Eri Cahyadi dan Armudji dinyatakan unggul berdasarkan hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei. Eri-Armuji mengantongi suara sebesar 57 persen. Sementara pesaingnya, Machfud Arifin-Mujiaman hanya memperoleh suara 42 persen.
Eri mengimbau pendukungnya tidak melakukan euforia kemenangan yang berlebihan. Apalagi itu masih hitung cepat. Dia menegaskan masih harus menunggu hitung resmi dari KPU Surabaya. Meskipun diyakininya tidak akan jauh berbeda dengan versi hitung cepat. "Kita kembali menjadi satu, satu warga Surabaya. Tidak ada lagi berita hoaks, saling menjatuhkan, ayo saling membangun kota Surabaya," ujar Eri.