Kamis 10 Dec 2020 14:33 WIB

Sekjen PBB: Pandemi tak Boleh Ancam HAM

Gutteres mendorong masyarakat dunia untuk lebih memastikan kesetaraan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Sekjen PBB Antonio Guterres

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres hadir secara virtual dalam Bali Democracy Forum (BDF) ke-13, Kamis (10/12). Dalam pernyataannya, Guterres menegaskan bahwa pandemi Covid-19 jangan sampai merusak nilai-nilai demokrasi.

"Pandemi yang menjadi tantangan dunia jangan sampai merusak nilai-nilai demokrasi, dan juga jangan sampai mengancam hak asasi manusia atau digunakan untuk membatasi ruang sipil," ujar Guterres dalam pernyataanya secara virtual pada pembukaan BDF ke-13, Kamis (10/12).

Baca Juga

Menurutnya, masyarakat sipil, media, dan sains harus menjadi bagian dari solusi penanganan pandemi di dunia. Dia pun menegaskan bahwa masyarakat dunia harus berbuat lebih banyak lagi untuk memastikan kesetaraan dan memperluas kesehatan.

Guterres juga mengatakan bahwa forum BDF ini menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai inklusivitas dan penghormatan terhadap satu sama lain. "Solidaritas internasional dan kepemimpinan politik sangat penting, bersama-sama mari kita bekerja untuk perdamaian pembangunan berkelanjutan dan hak asasi manusia untuk semua," tukasnya.

BDF ke-13 mengambil tema yang bertepatan dengan masa pandemi Covid-19, yakni "Democracy and Covid-19 Pandemic". Forum diskusi internasional ini dilakukan dengan mematuhi peraturan terkait kondisi pandemi dan protokol kesehatan ketat. Penyelenggaraannya juga dilakukan dalam format Hybrid atau campuran antara kehadiran fisik di Bali dan virtual.

Selain Guterres, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus juga turut memberikan pidato dalam forum tersebut. Dia menyambut forum yang diselenggarakan di Sofitel Nusa Dua Bali dengan menekankan keterkaitan berbagai hal dengan pandemi.

Dirjen WHO mengatakan bahwa pandemi Covid-19 merupakan peringatan bagi semua bahwa sistem kesehatan, ekonomi dan politik saling berkaitan erat. Kesehatan adalah sebuah investasi penting bagi terciptanya stabilitas, kemakmuran dan ketahanan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement