REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan sebanyak 41 persen lebih pasien yang terpapar Covid-19 yang dirawat di rumah sakit rujukan di Kota Bandung berasal dari luar Kota Bandung. Sedangkan 58 persen lebih merupakan pasien yang merupakan penduduk Kota Bandung.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi Covid-19 di 27 rumah sakit di Kota Bandung sudah mencapai 92 persen. Menurutnya, total tempat tidur kurang lebih mencapai 900 unit di rumah sakit tersebut.
"Penduduk (pasien) yang ngisinya itu penduduk Bandung 58 sekian persen, 41 sekian persennya luar Bandung tapi kan kita tidak bisa menolak orang yang dirawat," ujarnya saat di Balai Kota Bandung, Kamis (10/12).
Dia mengatakan, penduduk luar Bandung yang dirawat di Kota Bandung berasal dari wilayah Bandung Raya seperti Sumedang, Bandung Barat, Cimahi maupun Kabupaten Bandung. Meski keterisian kamar tidur tinggi, menurutnya, rumah sakit rujukan di Kota Bandung terus berupaya menambah fasilitas tempat tidur untuk pasien yang terpapar Covid-19.
Pihaknya pun berupaya menambah tempat tidur diantaranya tempat di Jalan Supratman 10 unit sedangkan 25 unit di Jalan Setiabudi masih dilakukan negosiasi. Termasuk rumah sakit rujukan yang didorong menambah tempat tidur untuk pasien yang terpapar covid-19.
Dikatakan Ema, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) terus juga menambah tempat tidur dan diperkirakan total tempat tidur di lantai 11 dapat mencapai 70 unit. Dia mengatakan, tenaga kesehatan terus disiapkan dan ditambah agar dapat merawat pasien.
"Mudah-mudahan seiring dengan banyak kesembuhan mereka keluar, kalau ada yang terpapar bisa masuk," katanya.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, keterisian tempat tidur tidak hanya diisi oleh pasien yang berasal dari Kota Bandung namun juga terdapat dari luar Kota Bandung. Menurutnya, hal tersebut merupakan konsekuensi dari Bandung sebagai ibukota Jawa Barat.
Pusat data dan informasi covid-19 Kota Bandung merilis hingga Rabu (9/12) kasus kumulatif covid-19 mencapai 4.303 kasus, kasus konfirmasi aktif 746 kasus, kasus sembuh 3.431 kasus dan 126 orang meninggal dunia.