REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Minatnya terhadap bidang ekologi-biologi evolusi mengantarkan Arif Maulana menjadi lulusan terbaik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University pada upacara wisuda yang digelar secara daring, Kamis (10/12). Penelitiannya tentang ladybird beetle mengharuskannya untuk seminggu sekali melakukan fieldwork di daerah pegunungan Bandung Selatan. Arif harus membawa pulang stok pakan daun yang hanya ditemukan di sana.
“Laboratories work di laboratorium sering membuat saya terjaga hingga larut malam untuk mengurus ribuan ekor kumbang. Tapi itu semua saya lakukan dengan suka cita. Seperti yang dikatakan Dante Alighieri “Love awakens the soul to act,” ucapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Kecintaanya pada ilmu Biologi mempertemukannya dengan Dr Sih Kahono, ahli Epilachninae Indonesia, dalam suatu kuliah umum. Selain menjadi dosen pembimbing, Dr Sih menggandeng Arif untuk menyusun artikel ilmiah yang akan segera dipublikasikan.
Arif Maulana, lulusan SMA Negeri 51 Jakarta ini bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya bekerja sebagai sopir pribadi. Untuk kuliah Arif menerima manfaat dari beasiswa Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
“Beasiswa ini saya gunakan untuk keperluan dan kebutuhan perkuliahan serta penelitian tugas akhir. Alhamdulillah semuanya bisa ter-cover. Sehingga orangtua saya yang bekerja sebagai sopir pribadi tidak perlu khawatir dengan biaya kuliah. Nasib saya masih lebih beruntung dibanding beberapa rekan saya yang lain yang mesti harus bekerja sampingan,” imbuhnya.
Karena berasal dari keluarga sederhana, Arif memaksimalkan pemberian Tuhan berupa otak yang mampu berpikir. Teman-temannya sering berujar dan berpikir bahwa Arif adalah orang yang ambisius.
“Saya tidak pernah bertujuan untuk dapat nilai yang bagus atau saya harus lebih hebat dari si-X atau bahkan tidak terlintas harus menjadi lulusan terbaik. Satu hal yang pasti adalah saya lakukan semua yang terbaik, semampu saya, sampai batas di mana saya puas dengan yang saya kerjakan. Apapun itu, baik tugas, ujian dan sebagianya,” jelasnya.
Selama kuliah, tidak banyak organisasi yang ia ikuti. Arif hanya tertarik terhadap kegiatan akademik. Ia pernah mengikuti program student mobility ke University of Zagreb, Croatia. Selain itu, Arif juga pernah menjadi presenter di berbagai konferensi dan simposium bertaraf internasional yang diselenggarakan di luar dan dalam negeri.
“Setelah lulus sarjana, saya ingin melanjutkan studi magister melalui beasiswa. Kalau bisa kuliah ke luar negeri. Dan bila ada peluang ingin melanjutkan hingga studi doktoral. Saya ingin menjadi akademisi, baik sebagai dosen atau peneliti di dalam negeri atau institusi riset nasional. Atau bila ada kesempatan, tertarik juga untuk menjadi pengajar/peneliti di universitas atau institusi riset luar negeri,” tandasnya.