Jumat 11 Dec 2020 18:57 WIB

Satgas Covid-19 Butuh Tambahan 1.000 Sukarelawan Medis

Mengingat peningkatan kasus yang masih terus tinggi

Red: Muhammad Akbar
Sejumlah relawan mengikuti simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah relawan mengikuti simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan COVID-19 masih membutuhkan tambahan relawan medis sebanyak 1.000 orang lagi karena kasus harian COVID-19 di Indonesia yang terus meningkat.

"Mengingat peningkatan kasus yang masih terus tinggi, dan kesiapan beberapa rumah sakit, terutama rumah sakit rujukan dan fasilitas isolasi mandiri, kebutuhan relawan, terutama relawan medis baik dokter maupun perawat dan yang lainnya, masih cukup tinggi," kata Koordinator Tim Relawan Satgas Penanganan COVID-19 Andre Rahadian dalam bincang-bincang mengenai strategi melawan COVID-19 yang disiarkan secara daringdan dipantau di Jakarta, Jumat (11/12).

Dia mengatakan saat ini RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta masih membutuhkan sekitar 200 orang relawan medis karena kekurangan tenaga kesehatan seiring bertambahnya peningkatan kasus positif COVID-19 di Jakarta.

Selain di Jakarta, kata Andre, wilayah lain yang membutuhkan banyak tenaga medis adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan dua wilayah dengan kasus harian COVID-19 tertinggi setelah DKI Jakarta.