Ahad 13 Dec 2020 11:24 WIB

Sekolah Mayoritas Muslim Prancis Ini Ditutup

Sebagian murid di sekolah ini adalah Muslim Prancis.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Sekolah Mayoritas Muslim Prancis Ini Ditutup. Foto: Muslim Prancis (ilustrasi)
Foto: Onislam
Sekolah Mayoritas Muslim Prancis Ini Ditutup. Foto: Muslim Prancis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Otoritas Prancis telah menutup satu-satunya sekolah di Paris yang melayani Muslim, MHS College and High School. Meskipun sekolah tersebut resmi menjadi sekuler dan mengikuti kurikulum nasional, sebagian besar muridnya adalah Muslim.

Didirikan pada  2015, MHS College and High School merupakan sekolah menengah swasta di Paris. Sekolah tersebut mengizinkan siswanya mengenakan jilbab.

Baca Juga

"Fitur unik dari sekolah, bagaimanapun, adalah memungkinkan siswanya untuk mengikuti keyakinan agama mereka dan mengenakan jilbab jika mereka mau, 'karena kami pikir setiap orang harus mengenakan pakaian yang mereka inginkan!' Kata pendiri MHS, dilansir dari laman Pakobserver, pada Ahad (13/12).

Sebelumnya pada 2004 lalu, Prancis menindak keras terhadap hak gadis Muslim untuk mengenakan jilbab di lingkungan sekolah. Kemudian mereka terpaksa melepas jilbabnya di pintu masuk gerbang sekolah.

Semenjak saat itu, hanya ada sedikit pilihan di mana seorang wanita Muslim dapat menerima pendidikan sambil tetap menjalankan keyakinannya. Sekolah Paris ini dianggap lembaga unik yang memungkinkan kebebasan bagi gadis Muslim.

Dalam sebuah pernyataan, sekolah menyebut keputusan terakhir untuk menutup sekolah itu sebagai sewenang-wenang. Terdapat lebih dari 110 siswa tanpa penempatan di tengah tahun akademik, serta 18 guru dan staf pendukung menganggur.

Perintah penutupan itu muncul setelah pemeriksaan dilakukan pada 17 November. Selama inspeksi itu, siswa mendapati diri mereka dikelilingi oleh sekitar empat puluh pengawas, inspektur, agen kementerian dan petugas polisi.

Pihak berwenang mengklaim, standar keamanan gedung tidak mencukupi. Semetara pihak sekolah menyatakan telah melakukan renovasi besar-besaran untuk memenuhi kewajiban hukum.

Sebanyak 4,5 juta komunitas Muslim yang kuat di negara itu disebut menghadapi tekanan yang meningkat dari pihak berwenang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement