Senin 14 Dec 2020 05:10 WIB

PSBB Proposional Berlaku, Kasus Covid-19 Bandung Masih Naik

Belum ada penurunan signifikan kasus Covid-19 di Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Nur Aini
Petugas Dishub Kota Bandung membawa rambu lalu lintas saat penutupan ruas jalan di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Ahad (6/12). Dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional, Pemerintah Kota Bandung menutup jalan kawasan Dipatiukur selama 14 hari ke depan sebagai upaya mencegah potensi kerumunan warga dan wisatawan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas Dishub Kota Bandung membawa rambu lalu lintas saat penutupan ruas jalan di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Ahad (6/12). Dalam pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional, Pemerintah Kota Bandung menutup jalan kawasan Dipatiukur selama 14 hari ke depan sebagai upaya mencegah potensi kerumunan warga dan wisatawan guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sepekan lebih atau 10 hari usai ditetapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proposional di Kota Bandung, kasus Covid-19 masih terus naik. Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker dengan disiplin.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis hingga Ahad (13/12) pagi, jumlah kasus kumulatif Covid-19 mencapai 4.558, kasus aktif sebanyak 884 kasus, sembuh 3.540 kasus, dan meninggal dunia 134 kasus. Kasus harian Covid-19 rata-rata di angka puluhan.

Baca Juga

"Iya betul (kasus naik)," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (14/12). Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu status zona Kota Bandung apakah masih merah atau sudah berubah setelah PSBB proposional.

"Penilaian zona biasanya keluar Senin, jadi kita tunggu besok," katanya.

Terpisah, Koordinator Bidang Perencanaan, Data, Kajian dan Analisa Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengungkapkan kasus Covid-19 masih naik turun dan belum mengalami penurunan signifikan. Ia tetap mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan.

"Masih fluktuatif (kasusnya), belum ada penurunan berarti," ujarnya. Ia pun mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan salah satu yang paling terdepan yaitu rumah tangga.

"Garda terdepan masyarakat (protokol kesehatan), mulai dari rumah tangga," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement