Selasa 15 Dec 2020 22:45 WIB

Pembinaan Sepak Bola di Indonesia Tertinggal dari Malaysia

proses pembinaan di Malaysia terukur dan sudah dimulai dari tingkatan usia U-13

Red: Muhammad Akbar
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) menyaksikan pesepak bola Timnas U-19 yang berlatih di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Sebanyak 38 pemain Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta pada 16 hingga 23 November 2020.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kiri) menyaksikan pesepak bola Timnas U-19 yang berlatih di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (17/11/2020). Sebanyak 38 pemain Timnas Indonesia U-19 menjalani pemusatan latihan di Stadion Madya, Jakarta pada 16 hingga 23 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Deputi Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Raden Isnanta menilai Indonesia tertinggal dari tetangga serumpunnya, Malaysia, soal pembinaan sepak bola berjenjang.

Raden Isnanta dalam webinar yang dipantau dari Jakarta, Selasa (15/12), mengatakan proses pembinaan di Malaysia terukur dan sudah dimulai dari tingkatan usia U-13 hingga U-18. Sementara Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) di Indonesia dimulai sejak usia 16-18 tahun.

"Kita ingin kembangkan diklat-diklat di 34 provinsi, yang sudah ada baru diklat umur SMA, ini yang namanya berjenjang belum jalan, harusnya minimal usia 13 tahun. Malaysia udah nyontek kita saat punya PPLP Ragunan, Sekarang Malaysia punya PPLP usia 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 tahun," kata dia.

Menurut Raden Isnanta, dengan dimilikinya diklat di berbagai usia maka Malaysia menjadi salah satu negara yang siap berkompetisi. Di samping itu, federasi Malaysia sudah memiliki turnamen di berbagai tingkatan usia yang berjalan secara teratur.