Rabu 16 Dec 2020 06:58 WIB

Wishnutama tak Mau Libur Akhir Tahun Naikkan Kasus Covid

Tren positivity rate di Indonesia saat ini meningkat menjadi 18,1 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Wisatawan menikmati pemandangan Danau Kelimutu di kabupaten Ende, NTT Selasa (15/12). Meski pemerintah telah mengurangi jumlah hari libur di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021, pergerakan masyarakat diyakini tetap meningkat.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Wisatawan menikmati pemandangan Danau Kelimutu di kabupaten Ende, NTT Selasa (15/12). Meski pemerintah telah mengurangi jumlah hari libur di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021, pergerakan masyarakat diyakini tetap meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pemerintah telah mengurangi jumlah hari libur di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021, pergerakan masyarakat diyakini tetap meningkat. Diperlukan kedisiplinan tinggi seluruh pihak dalam menjalankan protokol kesehatan dengan ketat agar masyarakat tetap dapat beraktivitas namun tetap aman dari Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, mengatakan, pergerakan masyarakat di masa libur Natal dan Tahun Baru diprediksi meningkat baik untuk liburan ataupun arus mudik dan juga arus balik.

"Kami tidak ingin liburan ini justru meningkatkan jumlah COVID-19," kata Wishnutama, Selasa (15/12).  

Ia mengatakan, meski peningkatan pergerakan berdampak baik terhadap sektor pariwisata dan sektor pendukungnya, pemerintah tetap mengingatkan masyarakat dan pelaku usaha wisata harus memperhatikan penerapan protokol kesehatan dengan rasa kepedulian dan tanggung jawab yang tinggi.

Angkasa Pura I sebelumnya memproyeksikan trafik penumpang di libur Natal dan Tahun Baru sebanyak 2,3 juta-2,5 juta orang. Sedangkan Angkasa Pura II memproyeksikan pergerakan penumpang di 19 bandara yang dikelola sebanyak 1,77 juta.

Khusus untuk Bali, diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai 177 ribu orang di periode 18 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.

 "Proyeksi peningkatan jumlah ini harus membuat para pelaku di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif maupun wisatawan melaksanakan protokol kesehatan dengan penuh kedisiplinan dan kepedulian. Rasa kepedulian terhadap diri kita sendiri, keluarga, sahabat, teman-teman, dan yang paling penting terhadap sektor pariwisata," ujarnya.

Apalagi, kata Wishnutama, data terbaru menunjukkan tren positivity rate Covid-19 skala nasional kembali mengalami peningkatan. Per 13 Desember tren nasional meningkat dari 13,81 persen menjadi 18,1 persen. Artinya, tingkat penularan di masyarakat masih tinggi terjadi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement