Jumat 18 Dec 2020 04:55 WIB

51 Persen Tes Covid-19 di Jakarta Dilakukan Mandiri

Rata-rata testing dalam sepekan di Jakarta lebih dari 80 ribu orang.

51 Persen Tes Covid-19 di Jakarta Dilakukan Mandiri. Karyawan Republika menjalani tes usap (Swab test) di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (17/12). Tes yang diikuti oleh puluhan karyawan Republika itu dilakukan atas kerjasama Republika dan Dompet Dhuafa untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di tempat kerja.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
51 Persen Tes Covid-19 di Jakarta Dilakukan Mandiri. Karyawan Republika menjalani tes usap (Swab test) di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (17/12). Tes yang diikuti oleh puluhan karyawan Republika itu dilakukan atas kerjasama Republika dan Dompet Dhuafa untuk mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di tempat kerja.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan 51 persen kapasitas tes virus corona (Covid-19) di Jakarta dilakukan secara sukarela atau mandiri.

“Saya terima kasih kepada masyarakat yang mandiri dan mau secara sukarela berbayar,” kata Kepala Dinkes DKI Widyastuti saat kegiatan Forum Jakarta DevelopmentCollaboration Network (JDCN) 2020 secara daring, Kamis (17/12).

Baca Juga

Widyastuti menjelaskan rata-rata testing dalam sepekan di Jakarta lebih dari 80 ribu orang, sekitar 7-8 kali dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO). “Sekitar 11 ribu sepekan menurut WHO,” ujar Widyastuti.

Selain itu, angka kesembuhan di Jakarta sebesar 90,4 persen, lebih tinggi dari angka nasional sebesar 82,1 persen dan angka global 90,2 persen. Kemudian tingkat kematian per 16 Desember 2020 sebesar 1,9 persen, lebih rendah dari angka nasional sebesar tiga persen dan angka global juga sebesar tiga persen.

Selanjutnya rata-rata "positivity rate" sebesar 10 persen, atau di bawah angka nasional sebesar 18 persen. Widyastuti mengakui angka itu masih tinggi dari standar WHO sebesar lima persen.

“Kita terus berupaya untuk terus menurunkan angka positif di DKI Jakarta,” katanya.

Widyastuti menegaskan hasil yang dicapai saat ini merupakan kerja kolaborasi yang dilakukan semua pihak bersama Pemprov DKI. Pembagian peran sangat menuntun dalam aktivitas dan Dinas Kesehatan tingkat provinsi selaku regulator, Suku Dinas Kesehatan tingkat kota/kabupaten selaku pembinaan pengawasan dan pengendalian serta rumah sakit dan Puskesmas sebagai operator.

Selama itu, Dinkes DKI bekerja sama dengan banyak pihak untuk membantu menyehatkan Jakarta. Dinkes juga memiliki kader-kader kesehatan sampai tingkatan RT/RW untuk membantu penguatan kesehatan di DKI Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement